KPK Periksa Eks Pejabat PT PCN terkait Kasus Suap dan Gratifikasi Izin Tambang

Rabu, 13 Juli 2022 - 14:58 WIB
KPK rampung memeriksa mantan Manajer Keuangan PT Prolindo Cipta Nusantara (PT PCN) Novita Tanudjaja. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) rampung memeriksa mantan Manajer Keuangan PT Prolindo Cipta Nusantara (PT PCN) Novita Tanudjaja pada Selasa, 12 Juli 2022, kemarin. Novita diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.

Novita didalami keterangannya ihwal aktivitas keuangan PT PCN. KPK disinyalir menelisik aktivitas keuangan PT PCN yang diduga berkaitan dengan dugaan suap dan gratifikasi pemberian izin usaha pertambangan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Selasa (12/7) hadir seorang saksi yaitu Novita Tanudjaja Manajer Keuangan PT Prolindo Cipta Nusantara dari 2010-2014. Tim penyidik mengonfirmasi pengetahuannya antara lain terkait dengan aktivitas dan proses keuangan di PT PCN," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Rabu (13/7/2022).



Sementara itu, terdapat tiga saksi yang mangkir alias tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK terkait proses penyidikan perkara dugaan suap dan gratifikasi pemberian izin usaha pertambangan di Kabupaten Tanah Bumbu, pada Selasa kemarin.



Adapun, ketiga saksi tersebut yakni, Direktur PT Permata Abadi Raya (PAR) periode 2013-2020, Wawan Surya; Komisaris PT Angsana Terminal Utama (PT ATU), Muhammad Bahruddin; serta pihak swasta, Andy Cahyadi. KPK bakal menjadwal ulang pemeriksaan terhadap ketiga saksi tersebut.



"Informasi yang kami terima, ketiga saksi tersebut tidak hadir dan tanpa konfirmasi pada tim penyidik terkait alasan ketidakhadirannya. KPK mengingatkan agar para saksi kooperatif untuk hadir pada jadwal pemanggilan berikutnya," tegasnya.

Sekadar informasi, KPK saat ini sedang mengusut kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pemberian izin usaha pertambangan di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. KPK dikabarkan telah menetapkan mantan Bupati Tanah Bumbu, Mardani Maming sebagai tersangka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More