Menyingkap Potensi Dahsyat Olahraga Rekreasi
Jum'at, 08 Juli 2022 - 17:58 WIB
Agus Kristiyanto
Profesor Bidang Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga FKOR Universitas Sebelas Maret Surakarta, Tim Ahli Sport Development Index (SDI) Pusat, Anggota Tim Penyusun Grand Design Olahraga Rekreasi/Masyarakat.
FESTIVAL Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) ke-VI 2022 telah diselenggarakan di Sumatera Selatan, pada 1-7 Juli 2022. Kementerian Pemuda dan Olahraga bahkan mengklaim bahwa penyelenggaraan FORNAS itu akan mencetak sejarah baru dengan keikutsertaan peserta terbanyak yakni 11.000 peserta lebih. Sedikitnya 55 induk organisasi olahraga (Inorga) dan 10 eksibisi tampil di FORNAS VI di di Bumi Sriwijaya itu.
Dilihat dari sisi kepesertaan dalam FORNAS tahun ini, memang tampak jelas bahwa lingkup olahraga rekreasi (baca: olahraga masyarakat) menjadi sebuah ukuran penting yang memiliki nilai kolosal dalam semesta pembangunan olahraga yang komprehensif. Olahraga rekreasi merepresentasikan “olahraga untuk semua” (sport for all), sekaligus mengandung “energi potensial” yang sangat dahsyat. Ekspresi bentuk kedahsyatan dari sebuah bangsa yang memiliki keunggulan dari aspek man power, keanekaragaman budaya, keanekaragaman hayati, dan dinamika sosial yang multiheterogen.
Olahraga rekreasi adalah milik semua orang, karena aspek rekreatif olahraga adalah kebutuhan esensial yang melekat dan menyatu pada setiap individu, kelompok, dan komunitas. Jika definisi olahraga adalah segala bentuk aktivitas yang sistematis untuk menumbuhkan, mengembangkan, serta meningkatkan potensi fisik, mental, dan sosial, maka olahraga rekreasi pasti akan menjadi sebuah tools yang menjadi pilihan utama dalam rangka mewujudkan manusia paripurna melalui olahraga. Paradigma membangun olahraga (development of sport) menyatu dengan membangun melalui olahraga (development trough sport) dalam lingkup olahraga rekreasi.
Perhelatan FORNAS 2022 tentu saja harus berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Tahun 2022 merupakan “tahun unik” untuk menata arah tinggal landas menuju era keemasan bangsa melalui olahraga. Setidaknya, terdapat dua hal yang perlu dilakukan, yakni: merealisasi capaian tema, dan penguatan relasi dengan capaian tujuan utama Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Realisasi Capaian Tema
Di balik tuntutan kesuksesan dalam penyelenggaraannya, tentu saja yang paling mendasar adalah perwujudan realisasi capaian tema. Sebuah tema besar yang dititipkan dalam penyelenggaraan FORNAS VI 2022, yaitu: “Ayo Olahraga, Masyarakat Sehat, Bugar, Gembira, dan Produktif”. Penyelenggaraan event festival (baca: bukan pertandingan) berisi semangat besar guna terus mengajak semua orang untuk berolahraga agar orang memiliki hidup yang berkualitas, yakni: sehat, bugar, gembira, dan produktif.
Pertama, semangat besar yang menjadi modal ajakan tentu saja harus diawali dari seluruh peserta FORNAS yang datang dari 34 provinsi. Para duta yang hadir bukan semata-mata menampilkan kebolehannya, tetapi juga menjadi “maskot” keteladanan tentang sosok yang giat berolahraga, sehat, bugar, gembira, dan produktif. Sosok-sosok yang demikian menjadi fungsi penjamin ke depan bahwa gerakan “ayo berolahraga” menjadi hal yang akan mudah ditularkan ke orang lain, baik saat penyelenggaraan festival berlangsung atau saat mereka kembali lagi di daerah asal.
Profesor Bidang Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga FKOR Universitas Sebelas Maret Surakarta, Tim Ahli Sport Development Index (SDI) Pusat, Anggota Tim Penyusun Grand Design Olahraga Rekreasi/Masyarakat.
FESTIVAL Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) ke-VI 2022 telah diselenggarakan di Sumatera Selatan, pada 1-7 Juli 2022. Kementerian Pemuda dan Olahraga bahkan mengklaim bahwa penyelenggaraan FORNAS itu akan mencetak sejarah baru dengan keikutsertaan peserta terbanyak yakni 11.000 peserta lebih. Sedikitnya 55 induk organisasi olahraga (Inorga) dan 10 eksibisi tampil di FORNAS VI di di Bumi Sriwijaya itu.
Dilihat dari sisi kepesertaan dalam FORNAS tahun ini, memang tampak jelas bahwa lingkup olahraga rekreasi (baca: olahraga masyarakat) menjadi sebuah ukuran penting yang memiliki nilai kolosal dalam semesta pembangunan olahraga yang komprehensif. Olahraga rekreasi merepresentasikan “olahraga untuk semua” (sport for all), sekaligus mengandung “energi potensial” yang sangat dahsyat. Ekspresi bentuk kedahsyatan dari sebuah bangsa yang memiliki keunggulan dari aspek man power, keanekaragaman budaya, keanekaragaman hayati, dan dinamika sosial yang multiheterogen.
Olahraga rekreasi adalah milik semua orang, karena aspek rekreatif olahraga adalah kebutuhan esensial yang melekat dan menyatu pada setiap individu, kelompok, dan komunitas. Jika definisi olahraga adalah segala bentuk aktivitas yang sistematis untuk menumbuhkan, mengembangkan, serta meningkatkan potensi fisik, mental, dan sosial, maka olahraga rekreasi pasti akan menjadi sebuah tools yang menjadi pilihan utama dalam rangka mewujudkan manusia paripurna melalui olahraga. Paradigma membangun olahraga (development of sport) menyatu dengan membangun melalui olahraga (development trough sport) dalam lingkup olahraga rekreasi.
Perhelatan FORNAS 2022 tentu saja harus berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Tahun 2022 merupakan “tahun unik” untuk menata arah tinggal landas menuju era keemasan bangsa melalui olahraga. Setidaknya, terdapat dua hal yang perlu dilakukan, yakni: merealisasi capaian tema, dan penguatan relasi dengan capaian tujuan utama Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Realisasi Capaian Tema
Di balik tuntutan kesuksesan dalam penyelenggaraannya, tentu saja yang paling mendasar adalah perwujudan realisasi capaian tema. Sebuah tema besar yang dititipkan dalam penyelenggaraan FORNAS VI 2022, yaitu: “Ayo Olahraga, Masyarakat Sehat, Bugar, Gembira, dan Produktif”. Penyelenggaraan event festival (baca: bukan pertandingan) berisi semangat besar guna terus mengajak semua orang untuk berolahraga agar orang memiliki hidup yang berkualitas, yakni: sehat, bugar, gembira, dan produktif.
Pertama, semangat besar yang menjadi modal ajakan tentu saja harus diawali dari seluruh peserta FORNAS yang datang dari 34 provinsi. Para duta yang hadir bukan semata-mata menampilkan kebolehannya, tetapi juga menjadi “maskot” keteladanan tentang sosok yang giat berolahraga, sehat, bugar, gembira, dan produktif. Sosok-sosok yang demikian menjadi fungsi penjamin ke depan bahwa gerakan “ayo berolahraga” menjadi hal yang akan mudah ditularkan ke orang lain, baik saat penyelenggaraan festival berlangsung atau saat mereka kembali lagi di daerah asal.
tulis komentar anda