Sukses Pimpin BUMN, Erick Thohir Diminta Fokus Bekerja hingga Akhir Masa Jabatan
Kamis, 07 Juli 2022 - 21:07 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan kontribusi BUMN ke negara jika diakumulasi begitu tinggi. Selama tiga tahun terakhir, akumulasi kontribusi perusahaan pelat merah ke negara sebesar Rp1.200 triliun.
Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Santri (LPES) Ubaidillah Amin Moch mengatakan, mantan Bos Inter Milan itu berhasil membuat kinerja BUMN dapat bersaing dengan perusahaan swasta lainnya. Ubaidillah berharap dengan kebijakan yang telah dilakukan selama ini dapat membuat masyarakat semakin sejahtera.
"Yang terpenting pertumbuhan pendapatan BUMN dapat memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan untuk warga Indonesia," kata Ubaidillah, Kamis (7/7/2022).
Ubaidillah menilai, terdapat kebijakan Erick Thohir yaitu direksi tidak boleh merangkap sebagai jabatan atau anggota partai politik. Sehingga mereka konsentrasi untuk membuat BUMN lebih maju dan berbisnis. "Bagus itu. Mereka fokus. Nantinya negara tidak lagi berutang. Terus kebijakan direksi jika merugi ya tanggung jawab direksi itu sendiri. Itu bagian dari tanggung jawab," kata dia.
Selain itu, Erick Thohir pun juga memberikan contoh yang baik kepada masyarakat ihwal penegakan kasus korupsi di lingkungan BUMN. "Erick Thohir mendukung jika ada orang yang menyalahgunakan jabatannya dan melakukan korupsi harus ditangkap dan diberi hukuman," kata dia.
Meski begitu, Ubaidillah mengimbau kepada Erick Thohir untuk tetap fokus bekerja hingga akhir masa jabatannya nanti. "Prestasi yang sudah diraih selama ini, jangan membuat Erick Thohir puas dan jumawa," katanya.
Sebelumnya, Erick mengatakan, nilai kontribusi merupakan akumulasi dari dividen, pajak dan bagi hasil. Dia mengklaim, nilai tersebut alami kenaikan Rp50 triliun setiap tahunnya. "Ini merupakan hasil dari upaya kerja sama antara Kementerian BUMN dan Komisi VI," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin, 4 Juli 2022.
Erick memaparkan, kinerja perusahaan pelat merah selama 2021 sangat gemilang. Bahkan, hampir setara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kinerja ini, jelas Erick, berkat transformasi yang dilakukannya di setiap BUMN-BUMN.
"Jadi, total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun atau setara 99% dari pendapatan APBN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," imbuh dia.
Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Santri (LPES) Ubaidillah Amin Moch mengatakan, mantan Bos Inter Milan itu berhasil membuat kinerja BUMN dapat bersaing dengan perusahaan swasta lainnya. Ubaidillah berharap dengan kebijakan yang telah dilakukan selama ini dapat membuat masyarakat semakin sejahtera.
"Yang terpenting pertumbuhan pendapatan BUMN dapat memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan untuk warga Indonesia," kata Ubaidillah, Kamis (7/7/2022).
Ubaidillah menilai, terdapat kebijakan Erick Thohir yaitu direksi tidak boleh merangkap sebagai jabatan atau anggota partai politik. Sehingga mereka konsentrasi untuk membuat BUMN lebih maju dan berbisnis. "Bagus itu. Mereka fokus. Nantinya negara tidak lagi berutang. Terus kebijakan direksi jika merugi ya tanggung jawab direksi itu sendiri. Itu bagian dari tanggung jawab," kata dia.
Baca Juga
Selain itu, Erick Thohir pun juga memberikan contoh yang baik kepada masyarakat ihwal penegakan kasus korupsi di lingkungan BUMN. "Erick Thohir mendukung jika ada orang yang menyalahgunakan jabatannya dan melakukan korupsi harus ditangkap dan diberi hukuman," kata dia.
Meski begitu, Ubaidillah mengimbau kepada Erick Thohir untuk tetap fokus bekerja hingga akhir masa jabatannya nanti. "Prestasi yang sudah diraih selama ini, jangan membuat Erick Thohir puas dan jumawa," katanya.
Sebelumnya, Erick mengatakan, nilai kontribusi merupakan akumulasi dari dividen, pajak dan bagi hasil. Dia mengklaim, nilai tersebut alami kenaikan Rp50 triliun setiap tahunnya. "Ini merupakan hasil dari upaya kerja sama antara Kementerian BUMN dan Komisi VI," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin, 4 Juli 2022.
Erick memaparkan, kinerja perusahaan pelat merah selama 2021 sangat gemilang. Bahkan, hampir setara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kinerja ini, jelas Erick, berkat transformasi yang dilakukannya di setiap BUMN-BUMN.
"Jadi, total pendapatan BUMN Rp1.983 triliun atau setara 99% dari pendapatan APBN. Alhamdulillah laba 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, yang tadinya Rp13 triliun, sekarang dengan segala efisiensi dan perbaikan model bisnis yang didukung Komisi VI, laba untuk 2021 sebesar Rp126 triliun. Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," imbuh dia.
(cip)
tulis komentar anda