Top! Prabowo Bawa Industri Pertahanan Kerja Sama dengan UEA, Pengamat: Ini Cerdas
Selasa, 05 Juli 2022 - 12:18 WIB
JAKARTA - Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengapresiasi langkah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto yang berhasil menggolkan kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam pengembangan industri pertahanan.
“Saya melihat kerja sama ini cerdas, karena kalau hanya melihat untuk kebutuhan dalam negeri maka harga produk pertahanan akan kecil dan tidak kompetitif. Kerja sama antara Indonesia dan UEA tersebut menjadi upaya untuk memperluas pasar bagi produk pertahanan Indonesia," kata Khairul, dikutip dari Antara, Selasa (5/7/2022).
Menurut Khairul, beberapa hal bisa dikolaborasikan dengan UEA, dan Indonesia sendiri bisa menawarkan banyak hal kepada UEA, yang dikenal sangat menaruh perhatian pada sistem peringatan/kewaspadaan dini dan penguasaan ruang udara secara militer.
Melalui kerja sama antara Indonesia dan UEA, maka riset, pengembangan dan produksi BUMN pertahanan akan lebih optimal. Teknologi-teknologi pertahanan yang dimiliki UEA dapat dimanfaatkan juga untuk pengembangan alutsista generasi baru yang diproduksi bersama kedua negara.
"Kita berharap kerja sama ini menjadi awal baik bagi Indonesia dan UEA, terutama bagi Indonesia sendiri yang sedang berupaya mengembangkan industri pertahanan dan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista), maka kerja sama tersebut menjadi sinyal positif bagi keseriusan Indonesia untuk mencapai komitmen itu," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa untuk membantu dan mengembangkan industri pertahanannya, Indonesia harus terus membangun kolaborasi dengan banyak pihak, terutama terkait teknologi alutsista, target pemasaran, dan juga pengembangan SDM.
Dalam kesempatan terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mendukung langkah Prabowo dalam keberhasilan kerja sama antara Indonesia dan UEA dalam pengembangan industri pertahanan ini.
"Memang sejatinya industri pertahanan dalam negeri harus dibangun dan diperkuat, namun tanpa melibatkan pihak lain maka upaya tersebut akan sulit," kata dia.
“Saya melihat kerja sama ini cerdas, karena kalau hanya melihat untuk kebutuhan dalam negeri maka harga produk pertahanan akan kecil dan tidak kompetitif. Kerja sama antara Indonesia dan UEA tersebut menjadi upaya untuk memperluas pasar bagi produk pertahanan Indonesia," kata Khairul, dikutip dari Antara, Selasa (5/7/2022).
Menurut Khairul, beberapa hal bisa dikolaborasikan dengan UEA, dan Indonesia sendiri bisa menawarkan banyak hal kepada UEA, yang dikenal sangat menaruh perhatian pada sistem peringatan/kewaspadaan dini dan penguasaan ruang udara secara militer.
Melalui kerja sama antara Indonesia dan UEA, maka riset, pengembangan dan produksi BUMN pertahanan akan lebih optimal. Teknologi-teknologi pertahanan yang dimiliki UEA dapat dimanfaatkan juga untuk pengembangan alutsista generasi baru yang diproduksi bersama kedua negara.
"Kita berharap kerja sama ini menjadi awal baik bagi Indonesia dan UEA, terutama bagi Indonesia sendiri yang sedang berupaya mengembangkan industri pertahanan dan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista), maka kerja sama tersebut menjadi sinyal positif bagi keseriusan Indonesia untuk mencapai komitmen itu," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa untuk membantu dan mengembangkan industri pertahanannya, Indonesia harus terus membangun kolaborasi dengan banyak pihak, terutama terkait teknologi alutsista, target pemasaran, dan juga pengembangan SDM.
Dalam kesempatan terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mendukung langkah Prabowo dalam keberhasilan kerja sama antara Indonesia dan UEA dalam pengembangan industri pertahanan ini.
"Memang sejatinya industri pertahanan dalam negeri harus dibangun dan diperkuat, namun tanpa melibatkan pihak lain maka upaya tersebut akan sulit," kata dia.
tulis komentar anda