Perindo Beberkan Penyebab Fisik Jamaah Haji Indonesia Labil di Tanah Suci
Senin, 04 Juli 2022 - 07:29 WIB
JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menilai, banyak jamaah haji asal Indonesia yang kerap memiliki pengalaman yang tak terduga saat berangkat ke Tanah Suci. Salah satunya terkait ketahanan fisik dan mental.
Khaliq mengatakan, dalam ibadah haji ada saja hal yang tidak terduga. Misalnya, jamaah yang dianggap sehat fisik maupun mental, berubah drastis begitu tiba di Tanah Suci. Menurut dia, terdapat dua hal faktor penyebab labilnya kesehatan fisik jamaah haji asal Indonesia. Hal itu, kata Khaliq, dikarenakan berbedanya budaya serta tercorengnya niat saat berada di Tanah Suci.
"Pertama ada culture shock. Jadi ada tingkat budaya kita juga berbeda ya, kemudian tingkat pemahaman tentang situasi kondisi alam juga berbeda. Di Indonesia nyaman misalnya, ternyata di sana berbeda, itu bisa menimbulkan perubahan (fisik dan mental)," ujar Khaliq kepada MPI, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut, Khaliq menuturkan, hal itu bisa saja dikarenakan keberangkatannya ke Tanah Suci tidak dibarengi dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya semata-mata ibadah karena Allah.
"Jadi ada pikiran-pikiran, bagaimana mana ada urusan di rumah, bagaimana urusan di kantor, bagaimana urusan di masyarakat, itu lupakan. Karena yang namanya ibadah haji itu fokus untuk melakukan ibadah, sebagaimana seperti apa yang diperintahkan oleh agama," sambungnya.
"Dan itu yang biasanya menjadi penyebab perubahan perilaku dan kesehatan fisik maupun psikis dari jamaah haji kita," sambungnya.
Khaliq mengatakan, dalam ibadah haji ada saja hal yang tidak terduga. Misalnya, jamaah yang dianggap sehat fisik maupun mental, berubah drastis begitu tiba di Tanah Suci. Menurut dia, terdapat dua hal faktor penyebab labilnya kesehatan fisik jamaah haji asal Indonesia. Hal itu, kata Khaliq, dikarenakan berbedanya budaya serta tercorengnya niat saat berada di Tanah Suci.
"Pertama ada culture shock. Jadi ada tingkat budaya kita juga berbeda ya, kemudian tingkat pemahaman tentang situasi kondisi alam juga berbeda. Di Indonesia nyaman misalnya, ternyata di sana berbeda, itu bisa menimbulkan perubahan (fisik dan mental)," ujar Khaliq kepada MPI, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut, Khaliq menuturkan, hal itu bisa saja dikarenakan keberangkatannya ke Tanah Suci tidak dibarengi dengan niat yang tulus dan ikhlas hanya semata-mata ibadah karena Allah.
"Jadi ada pikiran-pikiran, bagaimana mana ada urusan di rumah, bagaimana urusan di kantor, bagaimana urusan di masyarakat, itu lupakan. Karena yang namanya ibadah haji itu fokus untuk melakukan ibadah, sebagaimana seperti apa yang diperintahkan oleh agama," sambungnya.
"Dan itu yang biasanya menjadi penyebab perubahan perilaku dan kesehatan fisik maupun psikis dari jamaah haji kita," sambungnya.
(muh)
tulis komentar anda