Sindir Menteri Jokowi Tak Suka Diskusi, Fahri: Makanya Pendiam Semua
Kamis, 25 Juni 2020 - 19:51 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyindir jajaran kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yang dianggapnya kurang suka diskusi, apalagi yang bersifat intelektual. "Makanya menterinya pendiam semua," kata Fahri dalam Webinar bertema ”Siapa Layak Direshuffle?”, Kamis (25/6/2020).
Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora itu, para menteri di bidang yang seharusnya banyak memberikan informasi dan konsep justru tidak pernah tampil di hadapan khalayak.
"Menteri-menteri yang seharusnya banyak ngomong itu pendiam. Menteri pendidikan itu aja sekarang jadi pendiam. Menkesnya saja udah kabur. Dan kemarin itu kita masih agak seger karena ada Pak Mahfud MD yang suka ngomong, sekarang Pak Mahfud MD juga sudah jadi pendiam sepertinya," sindirnya.
(Baca: Fahri Hamzah: Bagian Dapur Pemerintahan Jokowi Berantakan)
Sejalan dengan itu, Fahri mengatakan, justru yang mengambil alih peran kementerian koordinator adalah Menko Maritim dan Investasi yang saat ini dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan.
"Padahal semuanya harus kerja dalam keadaan ini lebih dari 30 menteri itu harusnya punya kerjaan kesibukan semua, harus kerja siang malam tidak henti-hentinya untuk atasi situasi ini," pungkasnya.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora itu, para menteri di bidang yang seharusnya banyak memberikan informasi dan konsep justru tidak pernah tampil di hadapan khalayak.
"Menteri-menteri yang seharusnya banyak ngomong itu pendiam. Menteri pendidikan itu aja sekarang jadi pendiam. Menkesnya saja udah kabur. Dan kemarin itu kita masih agak seger karena ada Pak Mahfud MD yang suka ngomong, sekarang Pak Mahfud MD juga sudah jadi pendiam sepertinya," sindirnya.
(Baca: Fahri Hamzah: Bagian Dapur Pemerintahan Jokowi Berantakan)
Sejalan dengan itu, Fahri mengatakan, justru yang mengambil alih peran kementerian koordinator adalah Menko Maritim dan Investasi yang saat ini dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan.
"Padahal semuanya harus kerja dalam keadaan ini lebih dari 30 menteri itu harusnya punya kerjaan kesibukan semua, harus kerja siang malam tidak henti-hentinya untuk atasi situasi ini," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda