Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo Digelar Tatap Muka
Kamis, 30 Juni 2022 - 16:44 WIB
JAKARTA - Muktamar ke-48 Muhammadiyah sepenuhnya akan digelar secara luring (tatap muka) di Kota Solo, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022. Hal ini merupakan hasil putusan Tanwir Muhammadiyah bersama Aisyiah, Kamis (30/6/2022).
Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto menuturkan, tanwir hari ini digelar berdasarkan usulan dari sejumlah Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) yang meminta Pimpinan Pusat mengubah keputusan tanwir terdahulu (4-5 September 2022) dengan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang kian membaik. PWM meminta agar Muktamar Muhammadiyah-Aisyiah digelar secara luring, sehingga bisa dihadiri seluruh anggota dan peserta.
"Mengingat keputusan tanwir hanya dapat diubah dengan keputusan Tanwir, maka PP Muhammadiyah menggelar Tanwir bersama MuhammadiyahâAisyiyah secara online pada hari ini," kata Agung Danarto dikutip dari situs Suara Muhammadiyah, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: PP Muhammadiyah Berkantor di IKN Nusantara Harus Melalui Muktamar atau Tanwir
Menurutnya, dalam tanwir hari ini, semua PWM menyepakati usulan pengubahan bentuk Muktamar ke-48 Muhammadiyah menjadi luring sepenuhnya. Hanya, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memberi catatan agar Muktamar digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Peserta Muktamar yang datang diharuskan dalam keadaan sehat dan sudah menerima vaksin dosis ketiga. Sedangkan untuk penggembira, MCCC belum merekomendasikan kedatangan penggembira secara besar-besaran ke Kota Solo.
"Semua rekomendasi MCCC ini juga dapat diterima sepenuhnya oleh PWM dan PWA (Pengurus Wilayah Aisyiah) yang memberikan tanggapan. Hanya ada beberapa PWM yang menawar adanya kelonggaran perihal penggembira. Mereka meminta kedatangan pengembira tidak dilarang secara total," kata Agung.
Usulan tentang penggembira Muktamar akhirnya juga diakomodasi. Salah satu butir keputusan tanwir yang dibacakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mukti, penggembira Muktamar diperkenankan hadir dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan yang akan ditegakkan sesuai rekomendasai MCCC.
Sementara itu, dalam pidato sambutan penutupan tanwir, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan agar semua warga Muhammadiyah, khususnya yang akan datang di Muktamar tidak tenggelam dalam euforia karena pandemi sudah tidak lagi menghalangi silaturahmi secara langsung. Sebab, euforia dalam hal apa pun tidak sejalan dengan jiwa ihsan.
"Sebagai insan beriman semua warga Muhammadiyah harus senantiasa menjaga jiwa ihsan ini dalam menjalankan hidup bermasyarakat," katanya.
Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto menuturkan, tanwir hari ini digelar berdasarkan usulan dari sejumlah Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) yang meminta Pimpinan Pusat mengubah keputusan tanwir terdahulu (4-5 September 2022) dengan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang kian membaik. PWM meminta agar Muktamar Muhammadiyah-Aisyiah digelar secara luring, sehingga bisa dihadiri seluruh anggota dan peserta.
"Mengingat keputusan tanwir hanya dapat diubah dengan keputusan Tanwir, maka PP Muhammadiyah menggelar Tanwir bersama MuhammadiyahâAisyiyah secara online pada hari ini," kata Agung Danarto dikutip dari situs Suara Muhammadiyah, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: PP Muhammadiyah Berkantor di IKN Nusantara Harus Melalui Muktamar atau Tanwir
Menurutnya, dalam tanwir hari ini, semua PWM menyepakati usulan pengubahan bentuk Muktamar ke-48 Muhammadiyah menjadi luring sepenuhnya. Hanya, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) memberi catatan agar Muktamar digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Peserta Muktamar yang datang diharuskan dalam keadaan sehat dan sudah menerima vaksin dosis ketiga. Sedangkan untuk penggembira, MCCC belum merekomendasikan kedatangan penggembira secara besar-besaran ke Kota Solo.
"Semua rekomendasi MCCC ini juga dapat diterima sepenuhnya oleh PWM dan PWA (Pengurus Wilayah Aisyiah) yang memberikan tanggapan. Hanya ada beberapa PWM yang menawar adanya kelonggaran perihal penggembira. Mereka meminta kedatangan pengembira tidak dilarang secara total," kata Agung.
Usulan tentang penggembira Muktamar akhirnya juga diakomodasi. Salah satu butir keputusan tanwir yang dibacakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mukti, penggembira Muktamar diperkenankan hadir dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan yang akan ditegakkan sesuai rekomendasai MCCC.
Sementara itu, dalam pidato sambutan penutupan tanwir, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan agar semua warga Muhammadiyah, khususnya yang akan datang di Muktamar tidak tenggelam dalam euforia karena pandemi sudah tidak lagi menghalangi silaturahmi secara langsung. Sebab, euforia dalam hal apa pun tidak sejalan dengan jiwa ihsan.
"Sebagai insan beriman semua warga Muhammadiyah harus senantiasa menjaga jiwa ihsan ini dalam menjalankan hidup bermasyarakat," katanya.
(abd)
tulis komentar anda