Mayoritas Menlu Bakal Hadiri FMM G20 secara Fisik
Kamis, 30 Juni 2022 - 16:30 WIB
JAKARTA - Mayoritas anggota G20 akan hadir secara fisik dalam pertemuan Foreign Minister Meeting (FMM) G20 di Bali pekan depan. FMM G20 pada 7-8 Juli 2022 di Bali akan fokus membahas isu-isu yang dilihat dari perspektif lebih global, dan juga dari aspek politik.
"Yang pasti mayoritas datang in person (secara fisik)," kata Co-Sherpa G20 Indonesia Triansyah Djani dalam press briefing mingguan Kementerian Luar Negeri secara virtual, Kamis (30/6/2022).
Trian mengatakan, sepekan menuju FMM G20, seluruh menteri luar negeri (menlu) anggota G20 juga sudah menyatakan akan berpartisipasi dalam pertemuan FMM G20. "Tunggu kedatangan mereka," ucapnya.
Kendati sudah memastikan bahwa mayoritas menlu akan hadir secara fisik, namun Trian belum dapat menyebutkan siapa saja yang akan hadir. Lebih lanjut Trian mengatakan bahwa pihaknya juga telah memberikan undangan untuk Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.
Namun, kata Trian, ia masih menunggu jawaban apakah Ukraina akan hadir secara fisik atau virtual. "Adalah bisa melihat dari helicopter view terhadap segala isu isu yang dibahas. Semua isu yang ada global challenges, itu kan muncul tiba-tiba, dan bisa beragam macamnya, dan kita membahas isu health, dan semacamnya, kita melihatnya over view perspektif," imbuhnya.
Lalu, kata Trian, tidak akan ada dokumen-dokumen yang dihasilkan dalam pertemuan para menlu. Trian menjelaskan bahwa hal tersebut memang sudah menjadi tradisi FMM G20 sebelumnya.
"Tidak akan menghasilkan outcome yang negotiated text. Kita mengikuti tradisi sebelumnya. Tapi, pertemuan ini akan dimanfaatkan para menlu untuk membahas berbagai isu, baik dalam pertemuan (grup) atau bilateral resmi," pungkasnya.
"Yang pasti mayoritas datang in person (secara fisik)," kata Co-Sherpa G20 Indonesia Triansyah Djani dalam press briefing mingguan Kementerian Luar Negeri secara virtual, Kamis (30/6/2022).
Trian mengatakan, sepekan menuju FMM G20, seluruh menteri luar negeri (menlu) anggota G20 juga sudah menyatakan akan berpartisipasi dalam pertemuan FMM G20. "Tunggu kedatangan mereka," ucapnya.
Kendati sudah memastikan bahwa mayoritas menlu akan hadir secara fisik, namun Trian belum dapat menyebutkan siapa saja yang akan hadir. Lebih lanjut Trian mengatakan bahwa pihaknya juga telah memberikan undangan untuk Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.
Namun, kata Trian, ia masih menunggu jawaban apakah Ukraina akan hadir secara fisik atau virtual. "Adalah bisa melihat dari helicopter view terhadap segala isu isu yang dibahas. Semua isu yang ada global challenges, itu kan muncul tiba-tiba, dan bisa beragam macamnya, dan kita membahas isu health, dan semacamnya, kita melihatnya over view perspektif," imbuhnya.
Lalu, kata Trian, tidak akan ada dokumen-dokumen yang dihasilkan dalam pertemuan para menlu. Trian menjelaskan bahwa hal tersebut memang sudah menjadi tradisi FMM G20 sebelumnya.
"Tidak akan menghasilkan outcome yang negotiated text. Kita mengikuti tradisi sebelumnya. Tapi, pertemuan ini akan dimanfaatkan para menlu untuk membahas berbagai isu, baik dalam pertemuan (grup) atau bilateral resmi," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda