BNPT Gandeng Masyarakat Bali Cegah Terorisme Jelang KTT G20
Rabu, 29 Juni 2022 - 22:03 WIB
Hal ini penting dalam membangun kewaspadaan kolektif masyarakat untuk mencegah dan memitigasi bentuk bentuk ancaman terorisme di wilayahnya masing-masing terutama bagi masyarakat Bali sendiri.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menjelaskan, peran serta masyarakat Bali dalam menjaga keamanan Bali sebenarnya telah berjalan dengan baik. Masyarakat Bali memiliki kesadaran untuk berperan aktif dan langsung menjaga keamanan dan perdamaian di Bali.
"Kegiatan yang dilakukan BNPT ini selaras dengan visi Provinsi Bali yaitu menjaga keseimbangan alam Bali beserta isinya secara damai lestari. Terutama faktor keamanan. Sikap masyarakat Bali terkait masalah terorisme yang pernah terjadi sebelumnya, mereka memiliki kesadaran dan rasa tanggungjawab untuk terus menjaga keamanan dan perdamaian di Bali," katanya.
Persatuan masyarakat dalam membangun persaudaraan sebagai modal pembangunan Indonesia ke arah cita-cita Indonesia yang maju di tahun 2045 sebagaimana dikatakan Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid.
"2045 Indonesia menjadi ekonomi terbesar no 4 di Dunia. Proyeksinya seperti itu luar biasa. Untuk mencapai cita cita itu ada banyak syaratnya salah satunya masyarakat Indonesia harus bersatu. Tanpa persatuan tidak mungkin kita bisa membangun," ujarnya.
Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP Prof Agus Moh Najib juga melihat aspek persatuan dan persaudaraan merupakan modal penting agar tindakan radikalisme tidak muncul.
Senada dengan Direktur BPIP, Ketua FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukhet mengatakan, seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjiwai nilai-nilai empat konsesus kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. "Akar permasalahan radikalisme adalah tidak adanya nilai persaudaraan sebangsa dan setanah air. Hal ini yang menyebabkan adanya anak bangsa yang menyakiti bahkan membunuh sesama anak bangsa," jelasnya.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menjelaskan, peran serta masyarakat Bali dalam menjaga keamanan Bali sebenarnya telah berjalan dengan baik. Masyarakat Bali memiliki kesadaran untuk berperan aktif dan langsung menjaga keamanan dan perdamaian di Bali.
"Kegiatan yang dilakukan BNPT ini selaras dengan visi Provinsi Bali yaitu menjaga keseimbangan alam Bali beserta isinya secara damai lestari. Terutama faktor keamanan. Sikap masyarakat Bali terkait masalah terorisme yang pernah terjadi sebelumnya, mereka memiliki kesadaran dan rasa tanggungjawab untuk terus menjaga keamanan dan perdamaian di Bali," katanya.
Persatuan masyarakat dalam membangun persaudaraan sebagai modal pembangunan Indonesia ke arah cita-cita Indonesia yang maju di tahun 2045 sebagaimana dikatakan Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid.
"2045 Indonesia menjadi ekonomi terbesar no 4 di Dunia. Proyeksinya seperti itu luar biasa. Untuk mencapai cita cita itu ada banyak syaratnya salah satunya masyarakat Indonesia harus bersatu. Tanpa persatuan tidak mungkin kita bisa membangun," ujarnya.
Direktur Analisis dan Penyelarasan BPIP Prof Agus Moh Najib juga melihat aspek persatuan dan persaudaraan merupakan modal penting agar tindakan radikalisme tidak muncul.
Senada dengan Direktur BPIP, Ketua FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukhet mengatakan, seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjiwai nilai-nilai empat konsesus kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. "Akar permasalahan radikalisme adalah tidak adanya nilai persaudaraan sebangsa dan setanah air. Hal ini yang menyebabkan adanya anak bangsa yang menyakiti bahkan membunuh sesama anak bangsa," jelasnya.
(cip)
tulis komentar anda