BNPT Gandeng Masyarakat Bali Cegah Terorisme Jelang KTT G20
Rabu, 29 Juni 2022 - 22:03 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) menggandeng 200 unsur masyarakat dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pecalang dalam meningkatkan kesiapsiagaan nasional mencegah aksi teror menjelang KTT G20 di Bali. Hal ini mengingat pentingnya presidensi G20 bagi Indonesia dan dunia.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, masyarakat lintas agama dan budaya harus bersatu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi intoleransi, radikalisme dan terorisme. Menurutnya, masyarakat adalah aktor non negara yang menjadi kekuatan utama untuk mengamankan dan memajukan bangsa.
"Kolaborasi unsur masyarakat, pemerintah dan tokoh yang ada perlu kita bangun sehingga Indonesia jadi negeri yang damai, kita membangun kewaspadaan bersama tidak hanya unsur aparatur negara saja tapi kewaspadaan punya semua masyarakat," kata Boy Rafli dalam dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional yang diselenggarakan Deputi Bidang Penindakan dan Kemampuan BNPT di Bali, Rabu (29/6/2022).
Boy mengingatkan, ancaman radikalisme terorisme tidak boleh diremehkan, terlebih saat menjelang KTT G20. BNPT pun telah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dalam melakukan mapping terhadap pergerakan kelompok teror. Mengingat Bali menjadi salah satu destinasi terkenal, Boy Rafli berharap tidak ada lagi aksi teror seperti yang pernah terjadi di 2002 dan 2005.
"Kita tidak boleh underestimate dalam bidang terorisme, BNPT melakukan pencermatan, mapping pergerakan terorisme yang ada karena kita tidak ingin peristiwa memilukan terjadi lagi," tandasnya.
Di sisi lain, pembangunan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kewaspadaan nasional terus dilakukan BNPT. Salah satunya melalui kegiatan-kegiatan interaktif semacam dialog kebangsaan.
Dialog kebangsaan yang digelar merupakan bagian dari komunikasi multi arah yang diharapkan akan menyatukan sejumlah sudut pandang dan pemahaman terkait pentingnya nilai-nilai kebangsaan.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, masyarakat lintas agama dan budaya harus bersatu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi intoleransi, radikalisme dan terorisme. Menurutnya, masyarakat adalah aktor non negara yang menjadi kekuatan utama untuk mengamankan dan memajukan bangsa.
"Kolaborasi unsur masyarakat, pemerintah dan tokoh yang ada perlu kita bangun sehingga Indonesia jadi negeri yang damai, kita membangun kewaspadaan bersama tidak hanya unsur aparatur negara saja tapi kewaspadaan punya semua masyarakat," kata Boy Rafli dalam dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional yang diselenggarakan Deputi Bidang Penindakan dan Kemampuan BNPT di Bali, Rabu (29/6/2022).
Boy mengingatkan, ancaman radikalisme terorisme tidak boleh diremehkan, terlebih saat menjelang KTT G20. BNPT pun telah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dalam melakukan mapping terhadap pergerakan kelompok teror. Mengingat Bali menjadi salah satu destinasi terkenal, Boy Rafli berharap tidak ada lagi aksi teror seperti yang pernah terjadi di 2002 dan 2005.
"Kita tidak boleh underestimate dalam bidang terorisme, BNPT melakukan pencermatan, mapping pergerakan terorisme yang ada karena kita tidak ingin peristiwa memilukan terjadi lagi," tandasnya.
Di sisi lain, pembangunan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kewaspadaan nasional terus dilakukan BNPT. Salah satunya melalui kegiatan-kegiatan interaktif semacam dialog kebangsaan.
Dialog kebangsaan yang digelar merupakan bagian dari komunikasi multi arah yang diharapkan akan menyatukan sejumlah sudut pandang dan pemahaman terkait pentingnya nilai-nilai kebangsaan.
tulis komentar anda