Soliditas KIB Digoyang lewat Upaya Pelemahan PPP

Senin, 27 Juni 2022 - 17:53 WIB
Direktur Eksekutif RODA Institute, Ahmad Rijal Ilyas menduga ada pihak yang ingin mengganggu soliditas koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melalui pelemahan PPP. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Research Oriented Development Analysis (RODA) Institute, Ahmad Rijal Ilyas menduga ada pihak yang ingin mengganggu soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Salah satunya upaya pelemahan Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ).

Hal ini menanggapi adanya aksi unjuk rasa yang meminta Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP. Diketahui, di bawah kepemimpinan Suharso, PPP telah bersepakat untuk bergabung dalam KIB bersama Golkar dan PAN.

Ahmad menilai, adanya upaya-upaya memperlemah PPP ini berkaitan dengan soliditas KIB. Menurutnya, PPP dianggap sebagai sasaran paling empuk untuk diperlemah dalam koalisi ketimbang Golkar dan PAN.



"PPP itu punya pengalaman momentum-momentum polemik, goyahnya PPP itu sudah tahu, jadi orang-orang yang tidak menginginkan Koalisi Indonesia Bersatu itu solid, mau nggak mau larinya ke PPP," kata Ahmad, Senin (27/6/2022).

Lebih jauh, dia menduga adanya upaya memperlemah partai berlambang Ka'bah itu dilakukan pihak eksternal. Menurutnya, pihak eksternal mencoba menunggangi pihak internal PPP sendiri yang merasa sakit hati dengan partai.

"Indikasi dari eksternal itu sangat mungkin terjadi. Kenapa? karena tadi tiga partai ini partai yang pengalaman. Dalam perpolitikan Indonesia sangat berpengalaman. Tiga ini bisa jadi penentu. Nah mungkin saja terjadi pengembosan dari eksternal dia memakai kaki-kaki dari internal PPP yang mungkin sakit hati atau nggak suka atau dia, kita nggak tahu, dia nggak jadi apa-apa mungkin ya. Atau orang kalah lah bisa terjadi," ujarnya.

Baca juga: Golkar: KIB Siap Bersaing dengan Poros Mana Pun di Pilpres 2024

Untuk diketahui, dua kelompok massa yang menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Raya Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, berakhir ricuh pada Jumat (24/6/2022) kemarin. Peristiwa itu viral di media sosial. Video kericuhan itu diunggah akun media sosial instagram @updateinfojakarta. Disebutkan, massa yang terlibat kericuhan adalah dari Front Kader Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Narasi unggahan itu juga menuliskan bahwa massa menuntut Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More