Soal Manuver Politik, Hasto: Sisi Gelap Kekuasaan Sangat Banyak
Rabu, 22 Juni 2022 - 20:13 WIB
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa pernyataan Megawati Soekarnoputri yang meminta kader PDIP keluar jika melakukan manuver ditujukan untuk semua kader partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu. Hasto mengatakan, soal kepemimpinan bagi partainya adalah menentukan nasib bangsa, sehingga pernyataan Megawati harus dipahami untuk semua kader PDIP.
"Karena itu manuver bagi seluruh kader partai adalah manuver ke bawah. Manuver dalam pengertian positif sesuai dengan mandat. Sesuai dengan ruang lingkup. Kewenangan yang PDIP berikan," ujarnya di Rakernas PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Hasto menambahkan, PDIP memiliki basis kekuataan yang berasal dari rakyat. Oleh karena itu, seluruh gerak kepartaian tidak mengawang-awang, melainkan bersumber dari kehendak rakyat, bukan kekuasaan elite semata.
"Karena godaan kekuasaan, sisi gelap kekuasan, itu kan sangat banyak. Banyak yang memandang istana merdeka, itu hanya sebagai suatu istana yang gemerlap dalam menghadirkan berbagai kepentingan-kepentingan tersembunyi berupa kepentingan kapital," ujarnya.
"Padahal kepentingan seharusnya itu adalah bagaimana menyejahterakan rakyat. Bukan menikmati kekuasaan karena gambaran istana yang gemerlap itu," pungkas Hasto.
"Karena itu manuver bagi seluruh kader partai adalah manuver ke bawah. Manuver dalam pengertian positif sesuai dengan mandat. Sesuai dengan ruang lingkup. Kewenangan yang PDIP berikan," ujarnya di Rakernas PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022).
Hasto menambahkan, PDIP memiliki basis kekuataan yang berasal dari rakyat. Oleh karena itu, seluruh gerak kepartaian tidak mengawang-awang, melainkan bersumber dari kehendak rakyat, bukan kekuasaan elite semata.
Baca Juga
"Karena godaan kekuasaan, sisi gelap kekuasan, itu kan sangat banyak. Banyak yang memandang istana merdeka, itu hanya sebagai suatu istana yang gemerlap dalam menghadirkan berbagai kepentingan-kepentingan tersembunyi berupa kepentingan kapital," ujarnya.
"Padahal kepentingan seharusnya itu adalah bagaimana menyejahterakan rakyat. Bukan menikmati kekuasaan karena gambaran istana yang gemerlap itu," pungkas Hasto.
(rca)
tulis komentar anda