Hanya Perlu Satu Koalisi Parpol, Prabowo Menunggu Lawan di Pilpres 2024
Senin, 20 Juni 2022 - 19:54 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai memiliki peluang paling tinggi bisa maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai memiliki peluang paling tinggi bisa maju di Pemilihan Presiden ( Pilpres) 2024 . Dirinya hanya membutuhkan satu teman koalisi parpol di Parlemen, di luar PPP, untuk mendapatkan tiket capres.
"Dengan pengalaman politik dan kemampuan Prabowo Subianto di kancah politik nasional, sepertinya Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini tidak akan terlalu kesulitan untuk mencari satu teman koalisi," kata Kepala Peneliti Litbang Sin Po, Syahrial Mayus dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/6/2022).
Selain berpengalaman, elektabilitas Prabowo juga tidak pernah mengecewakan. Berdasarkan hasil survei Litbang Sin Po yang dilakukan dalam rentang waktu 20 Mei-3 Juni 2022, mantan menantu Presiden Soeharto itu memiliki elektabilitas 28,1%. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 19,4%, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,7%.
Baca juga: Pilpres 2024, PKB Tunggu Peresmian Duet Prabowo-Cak Imin
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 5,9%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,5%, Menparekraf Sandiaga S Uno 2,8%, Ketua DPR Puan Maharani 2,5%, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 1,4%, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 1,3%, Menteri BUMN Erick Tohir 0,8%.
"Yang menjawab tidak tahu dan tidak jawab/rahasia dan belum memutuskan sebesar 18,7%," kata Syahrial.
Survei ini dilakukan dengan metode pengambilan sampling, multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,83% dan tingkat kepercayaan 95,0%. Jumlah sample survei sebanyak 1.200 responden.
Menurut Syahrial, dari analisis dua variable tersebut, bisa disimpulkan bahwa sejatinya Prabowo Subianto saat ini menjadi capres yang paling memiliki peluang untuk mendapatkan tiket capres sekaligus bisa memenangi kontestasi pilpres di Pemilu 2024.
Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB, Pengamat: Cak Imin Tak Cukup Dongkrak Elektabilitas Prabowo
"Saat ini, Prabowo Subianto hanya perlu menunggu siapa yang akan menjadi kompetitornya di 2024 nanti," katanya.
"Dengan pengalaman politik dan kemampuan Prabowo Subianto di kancah politik nasional, sepertinya Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini tidak akan terlalu kesulitan untuk mencari satu teman koalisi," kata Kepala Peneliti Litbang Sin Po, Syahrial Mayus dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/6/2022).
Selain berpengalaman, elektabilitas Prabowo juga tidak pernah mengecewakan. Berdasarkan hasil survei Litbang Sin Po yang dilakukan dalam rentang waktu 20 Mei-3 Juni 2022, mantan menantu Presiden Soeharto itu memiliki elektabilitas 28,1%. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 19,4%, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,7%.
Baca juga: Pilpres 2024, PKB Tunggu Peresmian Duet Prabowo-Cak Imin
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 5,9%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 4,5%, Menparekraf Sandiaga S Uno 2,8%, Ketua DPR Puan Maharani 2,5%, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 1,4%, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 1,3%, Menteri BUMN Erick Tohir 0,8%.
"Yang menjawab tidak tahu dan tidak jawab/rahasia dan belum memutuskan sebesar 18,7%," kata Syahrial.
Survei ini dilakukan dengan metode pengambilan sampling, multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,83% dan tingkat kepercayaan 95,0%. Jumlah sample survei sebanyak 1.200 responden.
Menurut Syahrial, dari analisis dua variable tersebut, bisa disimpulkan bahwa sejatinya Prabowo Subianto saat ini menjadi capres yang paling memiliki peluang untuk mendapatkan tiket capres sekaligus bisa memenangi kontestasi pilpres di Pemilu 2024.
Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB, Pengamat: Cak Imin Tak Cukup Dongkrak Elektabilitas Prabowo
"Saat ini, Prabowo Subianto hanya perlu menunggu siapa yang akan menjadi kompetitornya di 2024 nanti," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda