Ketua Perindo Bidang Keagamaan: Khilafatul Muslimin Sasar Kalangan Muda
Jum'at, 17 Juni 2022 - 21:50 WIB
JAKARTA - Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan organisasi Khilafatul Muslimin . Ramainya perbincangan tentang organisasi yang bertentangan dengan Pancasila itu, setelah video konvoi mereka beredar luas di media sosial.
Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Keagamaan, Abdul Khaliq Ahmad menyatakan, Khilafatul Muslimin menyasar kalangan milenial untuk menjadi bagian dari mereka. Menurutnya, usia tersebut mudah untuk diajak bergabung karena dalam proses pencarian jati diri.
"Korbannya sesungguhnya generasi muda, jadi kalau saya lihat generasi muda kita ini memang masa di mana usia yang memerlukan yang pertama, pengakuan jati diri, yang kedua soal ingin diakui, kemudian yang berikutnya adalah dia ingin eksistensi. Di tengah pencarian jati diri dan eksistensi ini muncul gerakan-gerakan (seperti Khilafatul Muslimin) lewat narasi-narasi yang sangat memberikan harapan," kata Khaliq kepada MNC Media, Jumat (17/6/2022).
Khaliq melanjutkan, meski gerakan teror mereka belum terdeteksi, keberadaan Khilafatul Muslimin sangat membahayakan. Dia menyebutkan, ideologi Khilafatul Muslimin tidak jauh beda dengan gerakan yang mengatasnamakan Khilafah pada umumnya. "Narasi-narasi yang dibangun itu sudah sangat merusak," ujarnya.
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pertama-tama orang yang akan mendaftar diminta untuk bersumpah atau dibaiat. "Kemudian setelah mereka dibaiat akan diberikan buku saku. Buku saku ini latar belakang tegaknya Khilafahtul Muslimin," ujar Hengki.
Hengki menjelaskan, buku saku itu berisikan ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Kartosuwiryo. Diketahui Kartosuwiryo merupakan pendiri gerakan Darul Islam untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang berlandaskan sistem syariah. "Ini buku saku mereka di mana merujuk pada Darul Islam Kartosuwiryo jadi bisa menjabarkan sendiri bahwa acuan mereka ini mengacu pada ajaran Kartosuwiryo," bebernya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menemukan sejumlah kartu tanda warga Khilafatul Muslimin di kantor pusat ormas itu di kawasan Teluk Betung, Lampung. Diketahui ada puluhan ribu orang yang terdaftar menjadi anggota. Para warga itu kebanyakan berprofesi sebagai pegawai swasta, namun ditemukan ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga petani.
Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Keagamaan, Abdul Khaliq Ahmad menyatakan, Khilafatul Muslimin menyasar kalangan milenial untuk menjadi bagian dari mereka. Menurutnya, usia tersebut mudah untuk diajak bergabung karena dalam proses pencarian jati diri.
"Korbannya sesungguhnya generasi muda, jadi kalau saya lihat generasi muda kita ini memang masa di mana usia yang memerlukan yang pertama, pengakuan jati diri, yang kedua soal ingin diakui, kemudian yang berikutnya adalah dia ingin eksistensi. Di tengah pencarian jati diri dan eksistensi ini muncul gerakan-gerakan (seperti Khilafatul Muslimin) lewat narasi-narasi yang sangat memberikan harapan," kata Khaliq kepada MNC Media, Jumat (17/6/2022).
Khaliq melanjutkan, meski gerakan teror mereka belum terdeteksi, keberadaan Khilafatul Muslimin sangat membahayakan. Dia menyebutkan, ideologi Khilafatul Muslimin tidak jauh beda dengan gerakan yang mengatasnamakan Khilafah pada umumnya. "Narasi-narasi yang dibangun itu sudah sangat merusak," ujarnya.
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pertama-tama orang yang akan mendaftar diminta untuk bersumpah atau dibaiat. "Kemudian setelah mereka dibaiat akan diberikan buku saku. Buku saku ini latar belakang tegaknya Khilafahtul Muslimin," ujar Hengki.
Hengki menjelaskan, buku saku itu berisikan ajaran-ajaran yang disebarkan oleh Kartosuwiryo. Diketahui Kartosuwiryo merupakan pendiri gerakan Darul Islam untuk mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) yang berlandaskan sistem syariah. "Ini buku saku mereka di mana merujuk pada Darul Islam Kartosuwiryo jadi bisa menjabarkan sendiri bahwa acuan mereka ini mengacu pada ajaran Kartosuwiryo," bebernya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menemukan sejumlah kartu tanda warga Khilafatul Muslimin di kantor pusat ormas itu di kawasan Teluk Betung, Lampung. Diketahui ada puluhan ribu orang yang terdaftar menjadi anggota. Para warga itu kebanyakan berprofesi sebagai pegawai swasta, namun ditemukan ada pula Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga petani.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda