G20-P20 Dinilai Jadi Momen Mencari Solusi Selesaikan Tantangan Global
Jum'at, 17 Juni 2022 - 16:59 WIB
JAKARTA - Badan Kerja Sama Antar Parlemen ( BKSAP ) DPR RI melakukan pertemuan dengan para akademisi sebagai bagian dari persiapan Kick-off Meeting Parliament-20 (P20). Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana membeberkan empat isu turunan yang menjadi keketuaan Indonesia dalam kegiatan internasional Parliamentary-20 dan G20 di Bali pada November 2022.
Pertama, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Kedua, tantangan terkini krisis pangan dan krisis energi, serta stagflasi. Ketiga, parlemen efektif dan demokrasi yang dinamis. Keempat, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Keempat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan pasca pandemi, dan sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan global yang muncul dewasa ini,” ujar Putu dalam keterangannya, Jumat (17/6/2022).
Putu mengatakan, keketuaan Indonesia di P20 memiliki tujuan di antaranya meningkatkan dimensi parlementer untuk mendukung agenda global, mendorong interaksi dan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen dalam implementasi hasil-hasil pertemuan G20. Kemudian, lanjut dia, memperkuat interaksi antara ketua parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra, serta kerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya.
“DPR menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam pemulihan pascapandemi dan merespons tantangan global saat ini,” ujar Putu yang merupakan Anggota DPR dari Bali ini.
Dia menambahkan, perhelatan P20 dengan berbagai rangkaian pertemuannya termasuk P20 Summit pada Oktober 2022 merupakan panggung Indonesia di dunia internasional. Dia melanjutkan, kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPU Assembly ke-144 di Nusa Dua Bali pada Maret 2022 akan diulangi lagi melalui pelaksanaan P20 yang sukses.
Lebih lanjuta dia menuturkan, keketuaan Indonesia di P20 maupun G20 merupakan momen tepat untuk menampilkan dan mengetalasekan segala potensi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan investasi ke berbagai sektor prioritas Indonesia, mentransfer teknologi, dan meningkatkan penjualan produk UMKM.
Kata Putu, yang paling penting bahwa P20 dan G20 ini kesempatan yang baik untuk membangkitkan dan mempromosikan sektor pariwisata, termasuk kekayaan seni budaya dan kearifan lokal lainnya termasuk kuliner nusantara kepada seluruh anggota G20. Di samping itu, kata dia, panggung G20 adalah momentum sangat berharga untuk menunjukkan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN dan peringkat 16 dunia.
“Keketuaan Indonesia di G20 harus memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kepentingan nasional sesuai amanat konstitusi yang termaktub dalam UUD 1945,” pungkasnya.
Pertama, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau. Kedua, tantangan terkini krisis pangan dan krisis energi, serta stagflasi. Ketiga, parlemen efektif dan demokrasi yang dinamis. Keempat, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Keempat isu tersebut sangat relevan dalam rangka pemulihan pasca pandemi, dan sebagai upaya mengatasi berbagai permasalahan global yang muncul dewasa ini,” ujar Putu dalam keterangannya, Jumat (17/6/2022).
Putu mengatakan, keketuaan Indonesia di P20 memiliki tujuan di antaranya meningkatkan dimensi parlementer untuk mendukung agenda global, mendorong interaksi dan kerja sama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen dalam implementasi hasil-hasil pertemuan G20. Kemudian, lanjut dia, memperkuat interaksi antara ketua parlemen negara-negara G20 dan negara-negara mitra, serta kerja sama dengan PBB dan organisasi internasional lainnya.
“DPR menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam pemulihan pascapandemi dan merespons tantangan global saat ini,” ujar Putu yang merupakan Anggota DPR dari Bali ini.
Dia menambahkan, perhelatan P20 dengan berbagai rangkaian pertemuannya termasuk P20 Summit pada Oktober 2022 merupakan panggung Indonesia di dunia internasional. Dia melanjutkan, kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPU Assembly ke-144 di Nusa Dua Bali pada Maret 2022 akan diulangi lagi melalui pelaksanaan P20 yang sukses.
Lebih lanjuta dia menuturkan, keketuaan Indonesia di P20 maupun G20 merupakan momen tepat untuk menampilkan dan mengetalasekan segala potensi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan investasi ke berbagai sektor prioritas Indonesia, mentransfer teknologi, dan meningkatkan penjualan produk UMKM.
Kata Putu, yang paling penting bahwa P20 dan G20 ini kesempatan yang baik untuk membangkitkan dan mempromosikan sektor pariwisata, termasuk kekayaan seni budaya dan kearifan lokal lainnya termasuk kuliner nusantara kepada seluruh anggota G20. Di samping itu, kata dia, panggung G20 adalah momentum sangat berharga untuk menunjukkan posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN dan peringkat 16 dunia.
“Keketuaan Indonesia di G20 harus memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kepentingan nasional sesuai amanat konstitusi yang termaktub dalam UUD 1945,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda