Jokowi Reshuffle Kabinet, Demokrat: Masih Jauh yang Diharapkan Publik
Rabu, 15 Juni 2022 - 19:50 WIB
JAKARTA - Reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (15/6/2022), dinilai masih jauh dari harapan publik. Hal ini dikatakan oleh Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Baca Juga: reshuffle
"Jika melihat hasil perombakan kabinet ini, masih jauh dari yang diharapkan yang sebelumnya (oleh) publik," kata Kamhar dalam keterangannya, Rabu (15/6/2022).
Dia melihat, publik menaruh harapan akan terjadinya perbaikan dari kegiatan reshuffle ini untuk mewujudkan kabinet kerja yang lebih profesional dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Serta, menunaikan janji-janji saat kampanye Pak Jokowi yang tak kunjung dipenuhi.
"Dari hasil perombakan 2 kursi menteri dan 3 kursi wamen terlihat, reshuffle ini hanya untuk mengakomodir kepentingan orang dekat dan partai politik koalisi pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, publik saat ini tidak dapat berharap banyak bahwa perubahan ini akan semakin membawa pada perbaikan. Sebab, dia berpandangan bahwa reshuffle ini hanya untuk mengakomodir kepentingan orang dekat dan partai koalisi.
"Publik mesti melakukan kontrol yang lebih kritis agar perombakan ini tidak menghidupkan kembali dan semakin menguatkan agenda perpanjangan masa jabatan presiden mengingat Pak Zulkifli Hasan sebelumnya pernah mewacanakan ini," pungkasnya.
Baca Juga: reshuffle
"Jika melihat hasil perombakan kabinet ini, masih jauh dari yang diharapkan yang sebelumnya (oleh) publik," kata Kamhar dalam keterangannya, Rabu (15/6/2022).
Dia melihat, publik menaruh harapan akan terjadinya perbaikan dari kegiatan reshuffle ini untuk mewujudkan kabinet kerja yang lebih profesional dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Serta, menunaikan janji-janji saat kampanye Pak Jokowi yang tak kunjung dipenuhi.
"Dari hasil perombakan 2 kursi menteri dan 3 kursi wamen terlihat, reshuffle ini hanya untuk mengakomodir kepentingan orang dekat dan partai politik koalisi pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, publik saat ini tidak dapat berharap banyak bahwa perubahan ini akan semakin membawa pada perbaikan. Sebab, dia berpandangan bahwa reshuffle ini hanya untuk mengakomodir kepentingan orang dekat dan partai koalisi.
"Publik mesti melakukan kontrol yang lebih kritis agar perombakan ini tidak menghidupkan kembali dan semakin menguatkan agenda perpanjangan masa jabatan presiden mengingat Pak Zulkifli Hasan sebelumnya pernah mewacanakan ini," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda