PKB dan PKS Bentuk Koalisi, Demokrat Bicara Soal Aspirasi Rakyat

Jum'at, 10 Juni 2022 - 12:52 WIB
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers mengenai keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak uji materi atau Judicial Review AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 di Jakarta, Rabu (10/11/2021). FOTO/SINDOnews/YULIANTO
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) bersama Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) sepakat membentuk poros koalisi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Koalisi ini terbuka untuk parpol lain ikut bergabung, termasuk di antaranya Partai Demokrat .

Terkait hal ini, Kepada Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat (PD), Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Pemilu 2024 merupakan peristiwa penting bagi bangsa Indonesia. Demokrat akan berupaya memastikan kedaulatan rakyat benar-benar ditegakkan. Demokrat berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan lancar, sukses, jujur dan adil, dengan membuka ruang luas bagi semua pihak untuk ikut berpartisipasi tanpa ada upaya intervensi parpol ataupun figur tertentu.

Herzaky menyampaikan, Demokrat menyadari bahwa membentuk koalisi menjadi keniscayaan parpol agar bisa mengusung capres-cawapres.

"Membentuk koalisi merupakan suatu keharusan karena adanya persyaratan ambang batas presiden 20% untuk mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Sedangkan parpol parlemen yang sudah memenuhi syarat ini baru satu partai (PDIP). Dengan demikian, delapan lainnya harus membentuk koalisi," kata Herzaky saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).



Menurut Herzaky, setiap upaya membangun koalisi, harus didorong dan didukung, guna memastikan demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Jangan sampai ada upaya yang memaksakan hanya ada dua pasang calon (paslon) atau satu paslon boneka.

"Janganlah ada pihak-pihak yang memaksakan maksimal hanya dua calon yang bertarung, apalagi satu calon utama, dan satu calon boneka. Berikan ruang terbuka untuk semua, dan pastikan kompetisi dan kontestasinya berjalan dengan fair. Jangan ada upaya menggergaji demokrasi dan kedaulatan rakyat di Pemilu 2024," katanya.

Baca juga: Usul Nama Koalisi Semut Merah Bareng PKS, PKB: Kita Wong Cilik Juga

Menurut Herzaky, Demokrat sampai dengan saat ini masih terus menjalin silaturahmi dan komunikasi politik dengan semua pihak. "Kami terus menjajaki kesamaan visi, kesamaan chemistry. Pendaftaran capres-cawapres sendiri masih di penghujung 2023. Masih banyak waktu buat kami untuk terus menjajaki berbagai kemungkinan. Masih sangat dinamis dan cair sampai dengan saat ini," kata Herzaky.

Lebih dari itu, Pemilu 2024 merupakan momentum yang sangat penting bagi perbaikan demokrasi Indonesia. Rakyat menginginkan perubahan dan perbaikan atas nasib mereka dengan terpilihnya pemerintahan yang baru.

"Inilah aspirasi dan kehendak rakyat yang dicermati Partai Demokrat ketika Ketum PD AHY dan para kader Demokrat menyapa langsung rakyat, maupun masukan-masukan melalui berbagai survei," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More