Ketua Dewan Pers Minta Media Hindari Isu yang Bisa Memecah Belah Bangsa
Jum'at, 10 Juni 2022 - 00:36 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra mengungkapkan ada sejumlah peran penting yang perlu dilakukan oleh insan media dalam menyambut kontestasi Pemilu 2024 . Peran penting yang pertama, menurut dia, insan pers diharapkan bisa menyebarkan dan menyosialisakian pemahaman demokrasi yang benar mengenai Pemilu 2024.
Khususnya, edukasi politik ini bisa diberikan kepada mereka yang berstatus sebagai pemilih pemula. "Oleh karena itu, fungsi edukasi bagaimana proses-proses politik pemilu dan memandang calon yang ada menentukan sikap saya anggap ini fungsi penting, perannya dituntut bagi anak-anak kita terutama pemilih pemula," kata Azyumardi Azra dalam diskusi daring, Kamis (9/6/2022).
Peran kedua yang penting bisa ditunjukkan insan pers adalah merekatkan kesatuan sosial di masyarakat. Sehingga, ke depan, diharapkan informasi yang disajikan justru tak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Pers menghindari isu-isu yang bisa memecah belah bangsa kita membuat disintergrasi termasuk menggunakan diksi-diksi antara seseorang yang disebut begini-begini. Nah ini sangat penting dan juga saya kira juga pers kita diharapkan sebaiknya dikurangi dihindari agar tetap terjaga fungsi sosialnya," ujarnya.
Aspek terakhir yang paling penting, kata dia, adalah media harus tetap memedomani idealismenya sebagai pihak yang objektif dan tidak memihak. Sehingga, diharapkan tak ada media yang berpihak di Pemilu 2024. "Penting dijaga, jangan terlalu partisan terhadap figur politik tertentu," pungkasnya.
Khususnya, edukasi politik ini bisa diberikan kepada mereka yang berstatus sebagai pemilih pemula. "Oleh karena itu, fungsi edukasi bagaimana proses-proses politik pemilu dan memandang calon yang ada menentukan sikap saya anggap ini fungsi penting, perannya dituntut bagi anak-anak kita terutama pemilih pemula," kata Azyumardi Azra dalam diskusi daring, Kamis (9/6/2022).
Peran kedua yang penting bisa ditunjukkan insan pers adalah merekatkan kesatuan sosial di masyarakat. Sehingga, ke depan, diharapkan informasi yang disajikan justru tak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat.
"Pers menghindari isu-isu yang bisa memecah belah bangsa kita membuat disintergrasi termasuk menggunakan diksi-diksi antara seseorang yang disebut begini-begini. Nah ini sangat penting dan juga saya kira juga pers kita diharapkan sebaiknya dikurangi dihindari agar tetap terjaga fungsi sosialnya," ujarnya.
Aspek terakhir yang paling penting, kata dia, adalah media harus tetap memedomani idealismenya sebagai pihak yang objektif dan tidak memihak. Sehingga, diharapkan tak ada media yang berpihak di Pemilu 2024. "Penting dijaga, jangan terlalu partisan terhadap figur politik tertentu," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda