HUT Mega-Bintang, Sejumlah Tokoh Ingin Gabungkan Kekuatan Nasionalis-Islam
Minggu, 05 Juni 2022 - 16:33 WIB
JAKARTA - Sejumlah aktivis berkumpul dalam diskusi di Solo, Jawa Tengah, Minggu (5/6/2022), memperingati HUT ke-25 Mega Bintang , yang juga disiarkan secara online. Diskusi itu membahas sejumlah topik, termasuk terkait penggabungan kekuatan Nasionalis-Islam.
"Mega Bintang itu upaya untuk menggabungkan dua kekuatan, kekuatan nasionalis dan kekuatan islam," kata Sekjen PP Syarikat Islam, Ferry Juliantono dalam sambutannya, Minggu (5/6/2022).
Menurutnya, seorang tokoh nasional, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto sekaligus Ketum Syarikat Islam saat berpidato di Bandung dalam Kongres Nasional Sentral Syarikat Islam membawa sejarah. Pertama, tentang penyebutan kata nasional yang akhirnya dipakai para pejuang kemerdekaan sebagai tujuan kemerdekaan.
"Kedua, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto menyampaikan pidato tentang keinginan untuk membentuk pemerintahan sendiri, keinginan itu adalah membentuk pemerintahan bumi putra yang terbebas dari pegaruh kolonialisme. Jadi, menurut saya nasional dan Islam adalah satu napas yang sama," katanya.
Dia menerangkan, nasionalis dan Islam sejatinya merupakan satu napas yang sama. Bahkan, falsafah bangsa Indonesia Pancasila juga bisa dinilai sebagai penggabungan dua kekuatan itu.
"Sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa, sudah jelas falsafah bangsa kita menempatkan Ketuhanan YME menjadi sila dan dasar penting. Falsafah bangsa ini juga menyampaikan kepada kita tujuan negara tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Anies-Puan Mesra di Formula E, Pengamat: Berpeluang Lahirkan Poros Ancol
Dialog Nasional bertema "Kekuatan Rakyat vs Oligarki dan KKN" digelar di Gedung Umat Islam Surakarta. Sejumlah aktivis nasional hadir antara lain Modrik Sangidu, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Rocky Gerung, Ferry Juliantono, Syahganda Nainggolan, KH Syukri Fadholi, dan Jumhur Hidayat.
"Mega Bintang itu upaya untuk menggabungkan dua kekuatan, kekuatan nasionalis dan kekuatan islam," kata Sekjen PP Syarikat Islam, Ferry Juliantono dalam sambutannya, Minggu (5/6/2022).
Menurutnya, seorang tokoh nasional, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto sekaligus Ketum Syarikat Islam saat berpidato di Bandung dalam Kongres Nasional Sentral Syarikat Islam membawa sejarah. Pertama, tentang penyebutan kata nasional yang akhirnya dipakai para pejuang kemerdekaan sebagai tujuan kemerdekaan.
"Kedua, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto menyampaikan pidato tentang keinginan untuk membentuk pemerintahan sendiri, keinginan itu adalah membentuk pemerintahan bumi putra yang terbebas dari pegaruh kolonialisme. Jadi, menurut saya nasional dan Islam adalah satu napas yang sama," katanya.
Dia menerangkan, nasionalis dan Islam sejatinya merupakan satu napas yang sama. Bahkan, falsafah bangsa Indonesia Pancasila juga bisa dinilai sebagai penggabungan dua kekuatan itu.
"Sila pertama itu Ketuhanan Yang Maha Esa, sudah jelas falsafah bangsa kita menempatkan Ketuhanan YME menjadi sila dan dasar penting. Falsafah bangsa ini juga menyampaikan kepada kita tujuan negara tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Anies-Puan Mesra di Formula E, Pengamat: Berpeluang Lahirkan Poros Ancol
Dialog Nasional bertema "Kekuatan Rakyat vs Oligarki dan KKN" digelar di Gedung Umat Islam Surakarta. Sejumlah aktivis nasional hadir antara lain Modrik Sangidu, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Rocky Gerung, Ferry Juliantono, Syahganda Nainggolan, KH Syukri Fadholi, dan Jumhur Hidayat.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda