Hari Lingkungan Hidup, KLHK Ajak Masyarakat Jaga Sumber Daya Air
Sabtu, 04 Juni 2022 - 19:07 WIB
JAKARTA - Dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak masyarakat menjaga sumber daya air. Dalam hal ini KLHK menggelar Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Luhut Pandjaitan Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional
Nety Widayati, Direktur Pengendalian Pencemaran Air, mewakili Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Sigit Reliantoro mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi perlindungan pengelolaan mutu air.
"Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung hari ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat dalam perbaikan kualitas lingkungan khususnya kualitas air sungai. Keterlibatan tersebut agar menyadarkan masyarakat dan merubah mindset masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan," kata Nety, Sabtu (4/6/2022).
Dijelaskan Nety, Sungai Ciliwung dipilih sebagai lokasi kegiatan mempertimbangkan Sungai Ciliwung sebagai salah satu Daerah Aliran Sungai Prioritas Nasional yang menjadi ikon Ibu Kota Jakarta.
"Namun saat ini masih memiliki masalah yang utama yaitu timbunan sampah dari aktivitas pembuangan dari masyarakat di hulu sampai hilir. Pertimbangan lain dipilihnya Sungai Ciliwung adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya dari seluruh Komunitas Pecinta Sungai yang telah secara konsisten menjaga dan melestarikan Sungai Ciliwung," jelasnya.
Dalam Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung berhasil menghimpun 907 orang peserta dan total sampah yang dikumpulkan sebanyak 5.189 kg yang terdiri dari sampah organik dan non-organik.
Sampah non-organik di Sungai Ciliwung masih didominasi oleh sampah kemasan sekali pakai, popok sekali pakai, dan kain. Sampah yang dikumpulkan lebih lanjut akan diangkut dan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup di lokasi masing-masing.
"Melakukan hal yang kecil dari diri kita melalui mengurangi timbulan sampah dari rumah dengan menggunakan wadah berkali kali pakai, memanfaatkan sampah yang bisa dimanfaatkan, tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membuang sampah di sungai. Sungai adalah ekosistem penting untuk kehidupan manusia dan seharusnya menjadi halaman depan rumah kita," tutupnya.
Baca juga: Jokowi Tunjuk Luhut Pandjaitan Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional
Nety Widayati, Direktur Pengendalian Pencemaran Air, mewakili Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK, Sigit Reliantoro mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kolaborasi perlindungan pengelolaan mutu air.
"Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung hari ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat terlibat dalam perbaikan kualitas lingkungan khususnya kualitas air sungai. Keterlibatan tersebut agar menyadarkan masyarakat dan merubah mindset masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan," kata Nety, Sabtu (4/6/2022).
Dijelaskan Nety, Sungai Ciliwung dipilih sebagai lokasi kegiatan mempertimbangkan Sungai Ciliwung sebagai salah satu Daerah Aliran Sungai Prioritas Nasional yang menjadi ikon Ibu Kota Jakarta.
"Namun saat ini masih memiliki masalah yang utama yaitu timbunan sampah dari aktivitas pembuangan dari masyarakat di hulu sampai hilir. Pertimbangan lain dipilihnya Sungai Ciliwung adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya dari seluruh Komunitas Pecinta Sungai yang telah secara konsisten menjaga dan melestarikan Sungai Ciliwung," jelasnya.
Dalam Gerakan Aksi Bersih Sungai Ciliwung berhasil menghimpun 907 orang peserta dan total sampah yang dikumpulkan sebanyak 5.189 kg yang terdiri dari sampah organik dan non-organik.
Sampah non-organik di Sungai Ciliwung masih didominasi oleh sampah kemasan sekali pakai, popok sekali pakai, dan kain. Sampah yang dikumpulkan lebih lanjut akan diangkut dan dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup di lokasi masing-masing.
"Melakukan hal yang kecil dari diri kita melalui mengurangi timbulan sampah dari rumah dengan menggunakan wadah berkali kali pakai, memanfaatkan sampah yang bisa dimanfaatkan, tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membuang sampah di sungai. Sungai adalah ekosistem penting untuk kehidupan manusia dan seharusnya menjadi halaman depan rumah kita," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda