Kesehatan Lansia Perlu Perhatian Khusus di Masa Normal Baru

Selasa, 23 Juni 2020 - 11:01 WIB
Puluhan lansia mengikuti peringatan Hari Lanjut Usia Nasional di Panti Wreda Elim (Pelkris) Semarang, Jumat (29/5/2020). Foto/SINDOnews/Ahmad Antoni
JAKARTA - Warga lanjut usia ( lansia ) sangat rentan terhadap potensi penularan Covid-19 . Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mengatakan, kesehatan para lansia tidak boleh dikesampingkan meski mereka tidak lagi dikategorikan sebagai usia produktif.

Menurut dia, lansia harus mendapat perhatian khusus agar tetap sehat dalam menghadapi era normal baru atau new normal di masa pandemi Covid-19. "Mereka perlu mendapatkan perhatian khusus agar tetap sehat menghadapi era new normal yang akan dijalani. Lansia merupakan aset berharga bagi kemajuan bangsa jika kita terus mengasah potensi dan menempatkan mereka pada posisi yang mulia," tutur Bintang dalam diskusi daring bertajuk Sayangi Lansia Menuju Lansia Bermartabat di Era New Normal, Senin (22/6/2020).

Merujuk data Gugus Tugas Penanganan Covid-19, sampai dengan 20 Juni 2020, persentase lansia yang meninggal akibat corona mencapai 43,7 persen. Sementara, sekitar 11,7 persen dirawat atau diisolasi dan 12,5 persen dinyatakan sembuh dari Covid-19. (Baca Juga: Peringatan Hari Lansia di Panti Wreda Elim Semarang Berlangsung Sederhana).

Bintang melanjutkan, berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), warga lansia dan orang-orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) menjadi yang paling rentan terjangkit Covid-19. "Kami akan mengkaji lebih dalam lagi terkait implementasi program/kebijakan seperti apa yang harus dilakukan demi kepentingan terbaik dan kesejahteraan lansia," ujarnya.

Saat masa pandemi corona, Bintang menyatakan pihaknya bekerja sama dengan lebih dari 20 perusahaan, asosiasi profesi, organisasi kewanitaan, jaringan relawan maupun donatur lainnya untuk memberikan paket-paket pemenuhan kebutuhan spesifik kepada lansia, perempuan, anak, dan penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan terdampak Covid-19 untuk membantu kebutuhan mereka.



Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, terutama keluarga, untuk memastikan perlindungan terhadap lansia, apalagi dalam masa pandemi dan tatanan new normal.

Sementara itu, Menteri PPPA Periode 2009-2014 Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, selain dari sisi kesehatan, hal-hal yang perlu diperhatikan atau diantisipasi adalah masalah sosial ekonomi. Lansia juga harus mendapatkan akses dalam hal edukasi dan pendampingan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan new normal ini. (Baca juga:

"Saat masa pandemi begitu pun di era new normal, mereka harus tetap berada di rumah karena termasuk kelompok yang sangat rentan terpapar Covid-19. Karena itu, ini sebagai momentum untuk menyosialisasikan Gerakan Sayangi Lansia (GSL) secara lebih masif," ujar Linda Gumelar. ( ).

Hal lainnya yang tak kalah penting adalah mengubah cara pandang masyarakat bahwa lansia bukanlah beban keluarga, tetapi potensi pembangunan bila mereka dipenuhi hak-haknya dan mengoptimalisasi potensi yang dimiliki lansia. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan peran dari lansia itu sendiri, keluarga, dan lingkungannya.

"Saya berpesan kepada seluruh lansia di Indonesia agar tetap optimis dengan perubahan pola hidup di era new normal ini dengan tetap melakukan aktivitas positif yang sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19," ujarnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(zik)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More