2024 Targetkan 15% Kursi DPR, PKS Tegaskan Tak Mau Lagi di Luar Pemerintahan
Minggu, 29 Mei 2022 - 22:04 WIB
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) menargetkan 15 persen kursi di DPR pada kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. PKS optimistis dapat menempati empat besar pada hajatan lima tahunan tersebut.
Guna mencapai target itu, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menerima sejumlah pinangan partai politik (parpol) termasuk pinangan partai-partai yang telah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Welcome tetapi tidak boleh dikunci. PKS bebas dan lepas, kalau mau ajak silakan. Tetapi PKS jangan kunci," ucapnya.
"Silakan, kami akan lihat siapa yang paling layak, kami pengusung bukan pendukung. Kami juga tidak mau lagi ada di luar pemerintahan. Kita rebut dengan kemenangan," lanjutnya.
Lebih jauh, terkait rebranding PKS yang selama ini berada di kanan, ke depan pihaknya akan mencoba mengarah ke poros tengah yakni antara religius dan nasionalis.
"Memang bicara ceruk PKS ini ada di kanan, kami mencoba ke tengah baik-baik, antara religius dan nasionalis coba dekati dengan baik," tuturnya.
"Kita kembangkan aktivitas yang lebih cair. Oranye warna keceriaaan, lebih manis, dan milenial. Suara kita belum tentu dikenal baik seluruh Indonesia. Kita branding dan kuatkan terus," pungkasnya.
Guna mencapai target itu, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menerima sejumlah pinangan partai politik (parpol) termasuk pinangan partai-partai yang telah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Welcome tetapi tidak boleh dikunci. PKS bebas dan lepas, kalau mau ajak silakan. Tetapi PKS jangan kunci," ucapnya.
"Silakan, kami akan lihat siapa yang paling layak, kami pengusung bukan pendukung. Kami juga tidak mau lagi ada di luar pemerintahan. Kita rebut dengan kemenangan," lanjutnya.
Lebih jauh, terkait rebranding PKS yang selama ini berada di kanan, ke depan pihaknya akan mencoba mengarah ke poros tengah yakni antara religius dan nasionalis.
"Memang bicara ceruk PKS ini ada di kanan, kami mencoba ke tengah baik-baik, antara religius dan nasionalis coba dekati dengan baik," tuturnya.
"Kita kembangkan aktivitas yang lebih cair. Oranye warna keceriaaan, lebih manis, dan milenial. Suara kita belum tentu dikenal baik seluruh Indonesia. Kita branding dan kuatkan terus," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda