PKB Buka Peluang Bentuk Koalisi Tandingan KIB di Pilpres 2024
Rabu, 25 Mei 2022 - 16:11 WIB
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membuka peluang untuk membentuk koalisi baru bersama partai politik lain untuk berkompetisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum (Waketum) bidang Pemenangan Pemilu PKB, Jazilul Fawaid saat disinggung apakah partainya membuka peluang untuk membentuk poros sendiri di Pilpres 2024.
"Sangat mungkin, sangat mungkin karena PKB partai tengah," ujar pria yang akrab disapa Gus Jazil di kompleks parlemen, Rabu (25/5/2022).
Dengan bermodalkan 9,69% pada Pemilu 2019, Wakil Ketua MPR itu meyakini partainya mampu membentuk koalisi baru di luar KIB. Menurut kalkulasi, PKB hanya cukup mengajak kerja sama dua parpol saja untuk membentuk koalisi ini.
"Masih ada partai tengah lain, misalkan Nasdem setuju jalan, jadi. Iya (termasuk Demokrat). Pernah lama-lama sama Demokrat," jelasnya.
Saat disinggung apakah penjajakan itu sudah dilakukan, Gus Jazil belum bisa mengungkapkannya lebih jauh. Menurutnya, penjajakan juga lebih banyak dilakukan secara informal. Baca juga: Ingin Jadi Capres Koalisi Indonesia Bersatu, Cak Imin Dianggap Bercanda
"Jadi pendekatan parpol itu kaya pendekatan pacaran, bukan diskusi serius pasang slide gimana arah koalisi. Di dalam pacaran itu biasanya ada di warung nggak terbuka, selama ini lebih banyak tertutup, bahkan kemasannya kadang ya tidak nongkrong jalan-jalan gitu," pungkasnya.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum (Waketum) bidang Pemenangan Pemilu PKB, Jazilul Fawaid saat disinggung apakah partainya membuka peluang untuk membentuk poros sendiri di Pilpres 2024.
"Sangat mungkin, sangat mungkin karena PKB partai tengah," ujar pria yang akrab disapa Gus Jazil di kompleks parlemen, Rabu (25/5/2022).
Dengan bermodalkan 9,69% pada Pemilu 2019, Wakil Ketua MPR itu meyakini partainya mampu membentuk koalisi baru di luar KIB. Menurut kalkulasi, PKB hanya cukup mengajak kerja sama dua parpol saja untuk membentuk koalisi ini.
"Masih ada partai tengah lain, misalkan Nasdem setuju jalan, jadi. Iya (termasuk Demokrat). Pernah lama-lama sama Demokrat," jelasnya.
Saat disinggung apakah penjajakan itu sudah dilakukan, Gus Jazil belum bisa mengungkapkannya lebih jauh. Menurutnya, penjajakan juga lebih banyak dilakukan secara informal. Baca juga: Ingin Jadi Capres Koalisi Indonesia Bersatu, Cak Imin Dianggap Bercanda
"Jadi pendekatan parpol itu kaya pendekatan pacaran, bukan diskusi serius pasang slide gimana arah koalisi. Di dalam pacaran itu biasanya ada di warung nggak terbuka, selama ini lebih banyak tertutup, bahkan kemasannya kadang ya tidak nongkrong jalan-jalan gitu," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda