Bangun Permukiman Eks Timtim, KSAD: Prajurit Harus Hadir di Tengah Kesulitan Rakyat
Kamis, 19 Mei 2022 - 00:42 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meninjau langsung program TNI AD Manunggal Air di Desa Noelbaki, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peninjauan tempat yang merupakan permukiman eks warga Timor-Timur sekarang Timor Leste ini diawali dengan penanaman jagung di Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kupang. Dalam kesempatan itu, mantan Pangkostrad ini juga menerima gelar adat dari Kerajaan Sonbai.
Kedatangannya disambut oleh tetua adat setempat bahkan telah mempersiapkan prosesi adat saat menerima tamu kehormatan. Prosesi tersebut diawali dengan pemberian kain khas NTT kepada Dudung. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan tarian daerah yang dibawakan oleh para remaja putri.
Dalam sambutannya, Dudung kembali menyampaikan pentingnya program TNI AD Manunggal Air untuk terus digalakkan oleh satuan TNI AD di daerah, terutama hingga ke pelosok desa. Sebab, program ini adalah implementasi 8 Wajib TNI, serta sejalan dengan perintah harian KSAD yang kelima dan keenam.
“TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi serta melakukan tindakan-tindakan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat kepada TNI AD,” ujar Dudung, Kamis (19/5/2022).
Dudung juga sempat mencoba membuka langsung keran penampungan air, dan terlihat puas dengan pencapaian anak buahnya dalam membantu kesulitan masyarakat di Desa Noelbaki. Masyarakat tampak antusias menyambut Dudung, dan tak sedikit pula yang terlihat meminta orang nomor satu di TNI AD ini untuk berfoto bersama, sekadar untuk kenang-kenangan.
Menanggapi permintaan itu, mantan Pangdam Jaya ini pun dengan senang hati memenuhinya. Bahkan, Dudung sempat berbincang akrab dengan warga menggunakan Bahasa Tetun, bahasa yang biasa digunakan di Timor Leste. Melihat hal tersebut, warga yang awalnya terkejut karena tak menyangka bahwa Jenderal bintang empat tersebut mengerti bahasa mereka. Dengan penuh kegembiraan, warga semakin bersemangat mengajaknya bercakap-cakap.
Peninjauan tempat yang merupakan permukiman eks warga Timor-Timur sekarang Timor Leste ini diawali dengan penanaman jagung di Desa Silu, Kecamatan Fatuleu, Kupang. Dalam kesempatan itu, mantan Pangkostrad ini juga menerima gelar adat dari Kerajaan Sonbai.
Kedatangannya disambut oleh tetua adat setempat bahkan telah mempersiapkan prosesi adat saat menerima tamu kehormatan. Prosesi tersebut diawali dengan pemberian kain khas NTT kepada Dudung. Kemudian, dilanjutkan dengan penampilan tarian daerah yang dibawakan oleh para remaja putri.
Baca Juga
Dalam sambutannya, Dudung kembali menyampaikan pentingnya program TNI AD Manunggal Air untuk terus digalakkan oleh satuan TNI AD di daerah, terutama hingga ke pelosok desa. Sebab, program ini adalah implementasi 8 Wajib TNI, serta sejalan dengan perintah harian KSAD yang kelima dan keenam.
“TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi serta melakukan tindakan-tindakan yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat kepada TNI AD,” ujar Dudung, Kamis (19/5/2022).
Dudung juga sempat mencoba membuka langsung keran penampungan air, dan terlihat puas dengan pencapaian anak buahnya dalam membantu kesulitan masyarakat di Desa Noelbaki. Masyarakat tampak antusias menyambut Dudung, dan tak sedikit pula yang terlihat meminta orang nomor satu di TNI AD ini untuk berfoto bersama, sekadar untuk kenang-kenangan.
Menanggapi permintaan itu, mantan Pangdam Jaya ini pun dengan senang hati memenuhinya. Bahkan, Dudung sempat berbincang akrab dengan warga menggunakan Bahasa Tetun, bahasa yang biasa digunakan di Timor Leste. Melihat hal tersebut, warga yang awalnya terkejut karena tak menyangka bahwa Jenderal bintang empat tersebut mengerti bahasa mereka. Dengan penuh kegembiraan, warga semakin bersemangat mengajaknya bercakap-cakap.
(cip)
tulis komentar anda