Kartini Perindo Minta Orang Tua Waspadai Hepatitis Akut yang Menyerang Anak-anak

Selasa, 17 Mei 2022 - 16:49 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Kartini Perindo Ratih Gunaevy meminta masyarakat mewaspadai penyakit hepatitis. FOTO/DOK.PARTAI PERINDO
JAKARTA - Penyakit hepatitis akut saat ini mulai muncul di Indonesia dan menginfeksi anak-anak. Potensi penularan penyakit yang masih menjadi misteri ini harus diwaspadai karena tidak hanya menyebabkan kematian kepada balita, namun juga menyerang orang dewasa.

"Penyakit hepatitis ini memang masih menjadi hal yang misterius, karena belum adanya jawaban yang pasti apa penyebabnya dan kenapa menjadi rawan sekali kepada anak-anak usia di bawah 16 tahun dan balita," kata Wakil Ketua Umum DPP Kartini Perindo Ratih Gunaevy di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Ratih menjelaskan umumnya masyarakat mengenal hepatitis akut berat sebagai penyakit peradangan liver/hati yang terjadi dalam waktu cepat (akut) dan dapat membahayakan nyawa. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Namun, ia berpesan kepada orang tua untuk selalu waspada akan serangan penyakit hepatitis misterius ini yang kerap menyerang anak-anak.

Baca juga: Kemenkes Ungkap Perbedaan Pola Sebaran Covid-19 dengan Hepatitis Misterius

"Dalam hal ini, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai," ujarnya.



Gejala tersebut, kata dia, munculnya warna kuning pada kulit dan putih pada bagian mata, urine berwarna seperti teh, terasa mual dan muntah mendadak, diare serta nyeri perut. "Bila timbul gejala tersebut, segera memeriksakan diri ke dokter," kata Ratih.

Agar terhindar dari serangan penyakit hepatitis akut, Ratih menyarankan agar orang tua rutin memberikan edukasi kepada anak-anaknya dengan melakukan pencegahan seperti mencuci tangan usai beraktivitas, serta makan dan minum di tempat yang bersih. Juga membuang popok bekas pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri dan selalu menggunakan masker serta menjaga jarak.

"Semoga kita bisa segera mengatasi penyakit tersebut, selalu waspada dan mulailah mengedukasi anak kita tentang penyakit tersebut," kata Ratih.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More