Meski Aneh, Pujian Prabowo ke Jokowi Dinilai Masuk Akal
Sabtu, 25 April 2020 - 13:08 WIB
JAKARTA - Pujian Ketua Umum Partai Gerindra yang juga sebagai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi perbincangan publik. Kali ini, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Arif Nurul Imam yang menanggapinya.
Arif mengakui pujian Prabowo Subianto terhadap Presiden Jokowi itu terasa aneh. "Pujian Prabowo ke Presiden Jokowi memang terasa agak aneh, tapi secara riil politik masuk akal," Arif kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).
(Baca juga: Enam Bulan di Kabinet, Prabowo Ungkap Gaya Kepemimpinan Jokowi)
Dia mengatakan, pujian itu karena posisi Prabowo Subianto saat ini yang merupakan menteri pembantu Presiden. "Berbeda ketika misalnya posisinya menjadi rivalnya seperti dalam dua Pilpres kemarin yang gencar melakukan aneka kritik," katanya.
Adapun Prabowo Subianto pernah menjadi rival Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Saat 2014, Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa melawan Jokowi - Jusuf Kalla. Kemudian, pada 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno melawan Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Ini bukan monopoli Prabowo, karena pendapat politisi hampir sebagian besar demikian, bergantung posisinya. Kalau satu kubu memuji, kalau berbeda kubu mengkoreksi," pungkasnya.
Arif mengakui pujian Prabowo Subianto terhadap Presiden Jokowi itu terasa aneh. "Pujian Prabowo ke Presiden Jokowi memang terasa agak aneh, tapi secara riil politik masuk akal," Arif kepada SINDOnews, Sabtu (25/4/2020).
(Baca juga: Enam Bulan di Kabinet, Prabowo Ungkap Gaya Kepemimpinan Jokowi)
Dia mengatakan, pujian itu karena posisi Prabowo Subianto saat ini yang merupakan menteri pembantu Presiden. "Berbeda ketika misalnya posisinya menjadi rivalnya seperti dalam dua Pilpres kemarin yang gencar melakukan aneka kritik," katanya.
Adapun Prabowo Subianto pernah menjadi rival Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019 lalu. Saat 2014, Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa melawan Jokowi - Jusuf Kalla. Kemudian, pada 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno melawan Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Ini bukan monopoli Prabowo, karena pendapat politisi hampir sebagian besar demikian, bergantung posisinya. Kalau satu kubu memuji, kalau berbeda kubu mengkoreksi," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda