Pengamat: Demokrat-PKS Diprediksi Gabung KIB, Nasdem ke Koalisi PDIP
Senin, 16 Mei 2022 - 14:50 WIB
JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) telah dibentuk oleh Partai Golkar bersama PAN dan PPP dalam menghadapi Pemilu 2024. KIB diprediksi akan melawan koalisi PDIP dan Gerindra yang telah digaungkan mengusung Prabowo-Puan sejak lama.
Baca juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Fahri Hamzah: Koalisi Ujug-ujug Harus Dihentikan
Peneliti LIPI, Wasisto Rahajo Jati mengatakan, besar kemungkinan partai politik (parpol) lainnya hanya akan merapat ke dua kutub politik tersebut.
Misalnya saja kata dia, PKS dan Demokrat. Menurut dia, yang sangat mungkin bergabung dengan koalisi pimpinan Airlangga Hartarto tersebut. "PKS dan Demokrat sepertinya bergabung dengan kubu Golkar," kata Wasisto, Senin (16/5/2022).
Menurut Wasisto, dua parpol tersebut lebih dekat dengan KIB. Sebab, semuanya pernah bekerja sama dalam koalisi yang sama di era Presiden SBY. "Karena sudah terjalin relasi dan pengalaman harmonis ketika 10 tahun pemerintahan SBY," jelas Wasisto.
Sementara NasDem lanjut dia, lebih memungkinkan untuk bergabung dengna poros PDIP-Gerindra. Meski dia mengakui antara PDIP dan NasDem memiliki hubungan yang kurang baik. Tapi, dalam politik semua bisa sangat cair. Termasuk hubungan antar elitenya.
"NasDem sepertinya lebih dekat ke kubu PDIP," terang Wasis.
Sementara PKB, Wasis melihat, saat ini masih berada di tengah antara dua poros politik yang telah mengkristal tersebut. Apalagi, PKB ngotot ingin mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.
"PKB ini masih netral terlebih partai ini masih berusaha mengusung Muhaimin sebagai capres," jelas dia.
Baca juga: Soal Koalisi Indonesia Bersatu, Fahri Hamzah: Koalisi Ujug-ujug Harus Dihentikan
Peneliti LIPI, Wasisto Rahajo Jati mengatakan, besar kemungkinan partai politik (parpol) lainnya hanya akan merapat ke dua kutub politik tersebut.
Misalnya saja kata dia, PKS dan Demokrat. Menurut dia, yang sangat mungkin bergabung dengan koalisi pimpinan Airlangga Hartarto tersebut. "PKS dan Demokrat sepertinya bergabung dengan kubu Golkar," kata Wasisto, Senin (16/5/2022).
Menurut Wasisto, dua parpol tersebut lebih dekat dengan KIB. Sebab, semuanya pernah bekerja sama dalam koalisi yang sama di era Presiden SBY. "Karena sudah terjalin relasi dan pengalaman harmonis ketika 10 tahun pemerintahan SBY," jelas Wasisto.
Sementara NasDem lanjut dia, lebih memungkinkan untuk bergabung dengna poros PDIP-Gerindra. Meski dia mengakui antara PDIP dan NasDem memiliki hubungan yang kurang baik. Tapi, dalam politik semua bisa sangat cair. Termasuk hubungan antar elitenya.
"NasDem sepertinya lebih dekat ke kubu PDIP," terang Wasis.
Sementara PKB, Wasis melihat, saat ini masih berada di tengah antara dua poros politik yang telah mengkristal tersebut. Apalagi, PKB ngotot ingin mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.
"PKB ini masih netral terlebih partai ini masih berusaha mengusung Muhaimin sebagai capres," jelas dia.
tulis komentar anda