Dekat dengan Dunia Olahraga dan Digital, Erick Thohir Populer di Pemilih Milenial

Rabu, 27 April 2022 - 16:37 WIB
Meneg BUMN Erick Thohir populer di pemilih milenial karena memiliki kedekatan dengan dunia olahraga dan digital. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Hasil survei yang dibuat Populi Center periode 21 - 29 Maret 2022 masih memunculkan nama-nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Erick Thohir sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2024.

Menarik dari survei kali ini yang dikeluarkan oleh Populi Center, nama Menteri BUMN Erick Tohir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan Erick Thohir menjadi salah satu kandidat pemimpin Nasional yang berasal dari Menteri Kabinet Presiden Joko Widodo dan berasal dari profesional (non partai politik).

Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menilai fenomena kristalisasi calon pemimpin Nasional yang berasal dari survei Populi Center menunjukan tendensi trend isu yang saat ini terjadi di masyarakat yang mengarah kepada figur-figur calon pemimpin vasional. Baik itu yang masarakat real maupun di sosial media. Sehingga hasil survei yang dibuat oleh lembagai survei merupakan pemetaan awal.



"Namun hasil ini belum menunjukan pada pola yang pasti untuk calon pemimpin Nasional. Ini menunjukan generalisasi masyarakat terhadap masalah atau isu yang saat ini berkembang dan dihubungkan dengan figur calon pemimpin Nasional tersebut. Saya melihat ke depan potensi nama-nama lain untuk masuk bursa calon pemimpin nasional masih terbuka luas. Sehingga hasil survei yang dibuat oleh lembagai survei merupakan pemetaan awal," ungkap Wasisto Rabu (27/4/2022).





Selain itu, nama Prabowo Subianto yang kerap muncul di hasil berbagai lembaga survei menurut Wasis sebagai suatu keinginan sebagian masyarakat yang menginginkan kombinasi sosok militer dan sipil. Menurutnya, kombinasi militer dan sipil saat ini belum menjadi pakem baku di politik Indonesia. Sebab politik di Indonesia cenderung dinamis.

Menurut Wasis kecenderungan masyarakat memilih figur militer dan sipil dilatarbelakangi kepemimpinan Nasional sebelumnya. Di era Soeharto berasal dari militer. Selanjutnya masyarakat menginginkan sosok sipil dan muncul BJ Habibie.

Setelah sipil berkuasa hingga Megawati Soekarnoputri, sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari militer menggantikannya. Setelah era militer Susilo Bambang Yudoyono, muncul sosok sipil Joko Widodo (Jokowi). "Sehingga masyarakat berusaha berfikir komparatif antara situasi sekarang dan masa mendatang ketika dipimpin oleh calon dari militer atau sipil. Pola seperti ini akan selalu ada dan tak bisa diabaikan dinaminyanya di masyarakat,"ungkap Wasis.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More