Sandang Baret Ungu, Ratusan Bintara Resmi Jadi Prajurit Pasukan Elite Korps Marinir
Jum'at, 22 April 2022 - 14:48 WIB
JAKARTA - Ratusan Bintara Remaja Angkatan XLI/I resmi menjadi prajurit pasukan elite Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL). Upacara pembaretan oleh Dankormar Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto ini digelar di Pantai Baruna, Dusun Sumber Pucung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis, 21 April 2022.
Dankormar menegaskan, upacara pembaretan ini, bukanlah sekadar rangkaian seremonial semata, melainkan wujud nyata implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan dan kehormatan diri serta kecintaan kepada korps.
“Pembinaan personel merupakan salah satu pembuktian bahwa Angkatan Laut sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih professional, modern dan tangguh selaras dengan tujuan dan penekanan KSAL Laksamana TNI Angkatan Laut Yudo Margono,” ungkap Dankormar, Jumat (22/4/2022).
Selama 12 bulan ditempa di Kawah Candradimuka, Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) dan pendidikan kejuruan Korps Marinir, kata Dankormar, para prajurit Bintara Remaja ini dibekali dengan materi latihan menembak kualifikasi, tahap Pendidikan Komando (Dikko) di hutan Selogiri. Selain itu, juga mengikuti Latihan Teknis (Latek) KSIT, Latek Opsfib dan kursus pemantapan di Puslatpurmar 3 Grati Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) selama satu bulan yang semakin melengkapi bekal ilmu kemiliteran dan profesionalisme sebagai pasukan pendarat Korps Marinir.
”Penyematan Baret Ungu ini sebagai pertanda bahwa telah lahir prajurit-prajurit petarung Korps Marinir yang siap untuk terjun di berbagai medan tugas, secara resmi menjadi bagian keluarga besar Korps Marinir dan sekaligus menjadi momentum penting sebagai langkah awal dalam menapaki perjalanan karier sebagai prajurit petarung Korps Marinir dalam pengabdian kepada bangsa dan Negara,” ujarnya.
Pemakaian Baret Ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas diri, namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Konsekuensi menjadi seorang prajurit Korps Marinir menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir sebagai landasan moral dalam setiap penugasan. Oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai prajurit-prajurit Petarung yang profesional, religius, humanis dan handal disegala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, tambahnya,” kata Dankormar.
Diakhir acara Dankormar memerintahkan selurh prajurit Bintara Remaja balik kanan untuk melihat ombak di laut. "100 meter di depan kalian adalah pantai pendaratan, di sanalah awal kehidupan kalian sebagai pasukan pendarat," pungkas orang nomor satu di Korps Marinir.
Hadir dalam acara pembaretan tersebut Danpasmar 2, Ir Kormar, Koorsahli Dankormar, Kadisminpers Kormar, Kakuwil Kormar, Dankolatmar, Para Asisten Danpasmar 2, Para Dankolak Pasmar2, Para Dansatlak Kolak Pasmar 2, serta segenap keluarga Bintara Remaja. Bersamaan itu para tamu undangan mendapat kesempatan untuk menyematkan Baret Ungu kepada para prajurit Korps Marinir.
Dankormar menegaskan, upacara pembaretan ini, bukanlah sekadar rangkaian seremonial semata, melainkan wujud nyata implementasi pembinaan tradisi kultural dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam bentuk pembinaan karakter, penanaman rasa kebanggaan dan kehormatan diri serta kecintaan kepada korps.
“Pembinaan personel merupakan salah satu pembuktian bahwa Angkatan Laut sangat serius dalam membangun kekuatan Matra Laut menjadi lebih professional, modern dan tangguh selaras dengan tujuan dan penekanan KSAL Laksamana TNI Angkatan Laut Yudo Margono,” ungkap Dankormar, Jumat (22/4/2022).
Selama 12 bulan ditempa di Kawah Candradimuka, Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) dan pendidikan kejuruan Korps Marinir, kata Dankormar, para prajurit Bintara Remaja ini dibekali dengan materi latihan menembak kualifikasi, tahap Pendidikan Komando (Dikko) di hutan Selogiri. Selain itu, juga mengikuti Latihan Teknis (Latek) KSIT, Latek Opsfib dan kursus pemantapan di Puslatpurmar 3 Grati Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) selama satu bulan yang semakin melengkapi bekal ilmu kemiliteran dan profesionalisme sebagai pasukan pendarat Korps Marinir.
”Penyematan Baret Ungu ini sebagai pertanda bahwa telah lahir prajurit-prajurit petarung Korps Marinir yang siap untuk terjun di berbagai medan tugas, secara resmi menjadi bagian keluarga besar Korps Marinir dan sekaligus menjadi momentum penting sebagai langkah awal dalam menapaki perjalanan karier sebagai prajurit petarung Korps Marinir dalam pengabdian kepada bangsa dan Negara,” ujarnya.
Baca Juga
Pemakaian Baret Ungu Korps Marinir tidak hanya sebagai simbol identitas diri, namun mengamanahkan tuntutan untuk selalu menjaga kehormatan dan kebanggaan Korps dalam tugas dan pengabdian sebagai garda terdepan bangsa dalam menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
“Konsekuensi menjadi seorang prajurit Korps Marinir menuntut tanggung jawab untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur tuntunan prajurit Korps Marinir sebagai landasan moral dalam setiap penugasan. Oleh karena itu, jaga dan pelihara kemampuan dan keterampilan sebagai prajurit-prajurit Petarung yang profesional, religius, humanis dan handal disegala medan operasi, memiliki karakter, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kebenaran dan kejujuran, serta rela untuk berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, tambahnya,” kata Dankormar.
Diakhir acara Dankormar memerintahkan selurh prajurit Bintara Remaja balik kanan untuk melihat ombak di laut. "100 meter di depan kalian adalah pantai pendaratan, di sanalah awal kehidupan kalian sebagai pasukan pendarat," pungkas orang nomor satu di Korps Marinir.
Hadir dalam acara pembaretan tersebut Danpasmar 2, Ir Kormar, Koorsahli Dankormar, Kadisminpers Kormar, Kakuwil Kormar, Dankolatmar, Para Asisten Danpasmar 2, Para Dankolak Pasmar2, Para Dansatlak Kolak Pasmar 2, serta segenap keluarga Bintara Remaja. Bersamaan itu para tamu undangan mendapat kesempatan untuk menyematkan Baret Ungu kepada para prajurit Korps Marinir.
(cip)
tulis komentar anda