Wakil Ketua MPR: Persiapkan Generasi Muda untuk Percepatan Transformasi Digital
Rabu, 20 April 2022 - 18:56 WIB
JAKARTA - Generasi muda yang tumbuh dalam pusaran teknologi informasi kelak menjadi penentu arah pembangunan bangsa. Generasi penerus jangan sampai kehilangan jati diri dalam geliat teknologi karena akan berdampak signifikan bagi masa depan bangsa.
"Panduan etis yang bersumber dari nilai-nilai kebangsaan harus menjadi acuan seluruh generasi hari ini dalam berinteraksi dengan perkembangan teknologi untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing di masa depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Peran Kaum Muda dalam Transformasi Digital di Indonesia, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bekerja sama dengan Y20 Indonesia 2022, Rabu (20/4/2022).
Diskusi yang dimoderatori Direktur Sparklabs Universitas Pelita Harapan Radityo Fajar Arianto itu, menghadirkan Komisaris Telkomsel Yose Rizal, Founder INAmikro Debbie R. Tampubolon, Y20 Indonesia 2022 Delegate Indonesia Marcel Satria, dan Head of Data Analytical and Digital Products, Jakarta Smart City Juan Kanggrawan sebagai narasumber.
Selain itu hadir pula, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Ilham Akbar Habibie, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis/FEB UI, Co- Founder CIS dan Planet Inovasi Foundation Avanti Fontana, dan Penggiat Budaya sekaligus Wasekjen DPP Partai Nasdem Jakfar Sidiq sebagai penanggap.
Menurut Lestari, kehadiran jaringan digital memungkinkan kaum muda untuk melakukan eksplorasi di berbagai bidang. Di satu sisi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, transformasi digital memudahkan kaum muda menggunakan setiap platform digital untuk berbagi ide dan kreativitas. Di sisi lain, tambah Rerie, tak sedikit yang menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk tujuan tertentu yang berlawanan dengan hukum.
Tantangan dalam transformasi digital, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, kaum muda bisa terhanyut dalam arus perubahan, terbiasa menularkan distorsi informasi, terlibat dalam gerakan tertentu yang merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Karena transformasi digital membentuk pola pembelajaran yang beragam tercermin dalam bagaimana individu mengekspresikan kemandirian dan kreativitas. Sehingga, sebelum menjelajahi lebih dalam terkait peran signifikan kaum muda dalam transformasi digital, kemampuan kognitif dan emosional harus menjadi fondasi utama agar teknologi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menunjang kehidupan yang lebih baik.
"Panduan etis yang bersumber dari nilai-nilai kebangsaan harus menjadi acuan seluruh generasi hari ini dalam berinteraksi dengan perkembangan teknologi untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing di masa depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Peran Kaum Muda dalam Transformasi Digital di Indonesia, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bekerja sama dengan Y20 Indonesia 2022, Rabu (20/4/2022).
Diskusi yang dimoderatori Direktur Sparklabs Universitas Pelita Harapan Radityo Fajar Arianto itu, menghadirkan Komisaris Telkomsel Yose Rizal, Founder INAmikro Debbie R. Tampubolon, Y20 Indonesia 2022 Delegate Indonesia Marcel Satria, dan Head of Data Analytical and Digital Products, Jakarta Smart City Juan Kanggrawan sebagai narasumber.
Baca Juga
Selain itu hadir pula, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Ilham Akbar Habibie, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis/FEB UI, Co- Founder CIS dan Planet Inovasi Foundation Avanti Fontana, dan Penggiat Budaya sekaligus Wasekjen DPP Partai Nasdem Jakfar Sidiq sebagai penanggap.
Menurut Lestari, kehadiran jaringan digital memungkinkan kaum muda untuk melakukan eksplorasi di berbagai bidang. Di satu sisi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, transformasi digital memudahkan kaum muda menggunakan setiap platform digital untuk berbagi ide dan kreativitas. Di sisi lain, tambah Rerie, tak sedikit yang menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk tujuan tertentu yang berlawanan dengan hukum.
Tantangan dalam transformasi digital, menurut anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, kaum muda bisa terhanyut dalam arus perubahan, terbiasa menularkan distorsi informasi, terlibat dalam gerakan tertentu yang merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Karena transformasi digital membentuk pola pembelajaran yang beragam tercermin dalam bagaimana individu mengekspresikan kemandirian dan kreativitas. Sehingga, sebelum menjelajahi lebih dalam terkait peran signifikan kaum muda dalam transformasi digital, kemampuan kognitif dan emosional harus menjadi fondasi utama agar teknologi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menunjang kehidupan yang lebih baik.
tulis komentar anda