Bapak Pembangunan, Julukan untuk Presiden Soeharto yang Diakui Pemimpin ASEAN

Kamis, 21 April 2022 - 06:09 WIB
Repelita II (1974–1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.

Repelita III (1979–1984) menekankan bidang industri padat karya untuk meningkatkan ekspor.

Repelita IV (1984–1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri.

Repelita V (1989–1994) menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan.

Repelita VI (1994–tidak selesai) bertujuan meningkatkan pembangunan iklim investasi asing dalam rangka menggenjot perekonomian dan industri nasional.

Mengutip situs resmi Kemendikbud, Repelita I dilaksanakan mulai 1 April 1969 atau sehari setelah Presiden Soeharto menandatangani Pengesahan RUU APBN tahun anggaran 1969/1970 pada 31 Maret 1969. Program Repelita terhenti seiring lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998.

Melalui Program Repelita, Soeharto membangun sekolah, puskesmas, waduk, embung, pengendalian banjir, industri nasional, dan jalan nasional. Atas keberhasilannya membangun Indonesia di segala bidang, Soeharto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia pada 1983.

Meski tersangkut sejumlah isu hukum dan demokrasi, dari mulai KKN hingga pelanggaran HAM, tapi keberhasilan Soeharto membawa Indonesia menjadi Macan Asia mendapat pengakuan dari sejumlah koleganya. Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew (1959-1990) menilai apa yang dilakukan Soeharto selama menjabat Presiden RI merupakan sumbangan signifikan untuk menuju stabilitas dan pembangunan regional.

"Soeharto telah mengubah Indonesia yang miskin menjadi macan ekonomi baru, mendidik rakyatnya, dan membangun infrastruktur yang memperlancar pembangunan Indonesia yang berkesinambungan," kata Lee Kuan Yew seperti dikutip dari buku Pak Harto The Untold Stories (2012), Rabu (20/4/2022).

Pujian serupa juga disampaikan Tun Mahathir bin Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia. Menurutnya, kunci sukses Soeharto dalam memimpin Indonesia adalah ketegasan dan memahami apa yang dibutuhkan rakyat dan negara. "Itu sebabnya di bawah kepemimpinan Soeharto, Indonesia bisa maju, dari negara miskin menjadi negara berkembang," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More