Fahri Hamzah Sarankan Jokowi Kejar Julukan Bapak Rekonsiliasi

Selasa, 19 April 2022 - 06:25 WIB
Presiden Jokowi disarankan menyatukan kembali masyarakat arus bawah yang masi terpecah agar layak mendapat julukan Bapak Rekonsiliasi. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) RI mengunggah julukan bagi enam presiden RI terdahulu, mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Julukan disematkan sebagai pengingat atas hal besar yang dilakukan saat memimpin Indonesia.

Bagaimana dengan Presiden Jokowi yang akan mengakhiri jabatan pada 2024? Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengejar julukan 'Bapak Rekonsiliasi' supaya bisa dikenang rakyat Indonesia. Usulannya ini berangkat dari kekhawatirannya atas kondisi Indonesia yang menurutnya masih terpecah di arus bawah.

"Saya masih khawatir dengan pembelahan yang ada di akar rumput, itu sebabnya kalau misalnya Pak Jokowi mau diberi gelar saya lebih suka kalau beliau mengejar gelar Bapak Rekonsiliasi," kata Fahri kepada wartawan, Selasa (19/4/2022).



Bahkan, menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, kalau bisa sebelum masa jabatannya habis, Jokowi bisa menyatukan kembali negara Indonesia yang masih terpecah di arus bawah tersebut. Karena, capaian-capaian fisik yang diraih Jokowi bisa hilang kalau Indonesia tidak berhasil berekonsiliasi.



"Karena itu, saya menyarankan agar Pak Jokowi kejar julukan Bapak Rekonsiliasi. Saya khawatir semua capaian secara fisik itu bisa hilang kalau rekonsiliasinya gagal jadi lebih baik dituntaskan rekonsiliasinya supaya capaian fisiknya otomatis kita dapatkan," sarannya.

Fahri menyampaikan, jika Jokowi berhasil merekonsiliasi rakyat, maka kesuksesan Jokowi lainnya akan mengikuti. Karena faktanya hari ini, orang Indonesia sangat sensitif terhadap berbagai isu.

"Kalau rekonsiliasinya sukses, maka Pak Jokowi bisa mendapatkan lebih banyak dari yang lain selain rekonsiliasi juga infrastruktur. Buktinya orang sensitif semua," tandas politisi asal Nusa Tenggara Barat atau NTB ini.
(muh)
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More