Sebut Agen Perubahan, Jenderal Dudung: Mahasiswa Garda Terdepan Penjaga Pancasila
Kamis, 14 April 2022 - 01:09 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan. Menurut dia, mahasiswa mampu mendorong kelompok masyarakat lain untuk menjaga nilai-nilai Pancasila.
”Mahasiswa sebagai garda terdepan menjaga tetap tegaknya Pancasila,” kata Dudung saat memberi kuliah umum di Universitas Pattimura Ambon, Maluku, Rabu (13/4/2022).
Dalam kuliah umum itu, mantan Pangdam Jaya ini mengusung tema ‘Mahasiswa Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa’. Dia menyampaikan, di era saat ini telah terjadi inovasi yang secara fundamental mengubah sistem tatanan sosial baru dengan memanfaatkan keunggulan teknologi dan internet sehingga membuat dunia menjadi tanpa batas.
Dudung mengingatkan, dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, beredar berbagai informasi atau berita bohong yang dilakukan secara masif. Jika hal itu tak disikapi secara bijak dan hati-hati maka akan menimbulkan konflik SARA maupun konflik horizontal lain.
”Beberapa negara yang mengalami peperangan padahal negara-negara itu berada dalam satu daratan. Bangsa Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan cukup rentan terjadinya konflik komunalistik karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar,” jelasnya.
KSAD menjelaskan, semangat pendiri bangsa dalam menyusun dasar negara berdasarkan keutamaan kepentingan bangsa, bukan kepentingan golongan. Menurutnya, Indonesia dibangun kerena perbedaan dan karena keragaman.
”Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan, karena adanya persatuan dan kesatuan, gotong royong dan semangat rela berkorban. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia telah terbukti pada saat perang mempertahankan kemerdekaan,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Dudung mengajak mahasiswa untuk terus menjadi penjaga tegaknya Pancasila sekaligus sebagai penerus bangsa. Menurut dia, mahasiswa bisa mencegah kelompok yang berupaya memecah belah bangsa.
”Dengan intelektual yang tinggi dan narasi yang mudah dipahami dan mahasiswa sebagai kontrol sosial dari kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” tukasnya.
Lihat Juga: Posko Lapor Mas Wapres Dibuka, BEM UIN Makassar Ngadu 31 Mahasiswa Diskors Gegara Protes
”Mahasiswa sebagai garda terdepan menjaga tetap tegaknya Pancasila,” kata Dudung saat memberi kuliah umum di Universitas Pattimura Ambon, Maluku, Rabu (13/4/2022).
Dalam kuliah umum itu, mantan Pangdam Jaya ini mengusung tema ‘Mahasiswa Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa’. Dia menyampaikan, di era saat ini telah terjadi inovasi yang secara fundamental mengubah sistem tatanan sosial baru dengan memanfaatkan keunggulan teknologi dan internet sehingga membuat dunia menjadi tanpa batas.
Dudung mengingatkan, dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, beredar berbagai informasi atau berita bohong yang dilakukan secara masif. Jika hal itu tak disikapi secara bijak dan hati-hati maka akan menimbulkan konflik SARA maupun konflik horizontal lain.
”Beberapa negara yang mengalami peperangan padahal negara-negara itu berada dalam satu daratan. Bangsa Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan cukup rentan terjadinya konflik komunalistik karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar,” jelasnya.
KSAD menjelaskan, semangat pendiri bangsa dalam menyusun dasar negara berdasarkan keutamaan kepentingan bangsa, bukan kepentingan golongan. Menurutnya, Indonesia dibangun kerena perbedaan dan karena keragaman.
”Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan, karena adanya persatuan dan kesatuan, gotong royong dan semangat rela berkorban. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia telah terbukti pada saat perang mempertahankan kemerdekaan,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Dudung mengajak mahasiswa untuk terus menjadi penjaga tegaknya Pancasila sekaligus sebagai penerus bangsa. Menurut dia, mahasiswa bisa mencegah kelompok yang berupaya memecah belah bangsa.
”Dengan intelektual yang tinggi dan narasi yang mudah dipahami dan mahasiswa sebagai kontrol sosial dari kelompok-kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” tukasnya.
Lihat Juga: Posko Lapor Mas Wapres Dibuka, BEM UIN Makassar Ngadu 31 Mahasiswa Diskors Gegara Protes
(ams)
tulis komentar anda