Sekjen MUI Sebut Lebaran Idul Fitri 2022 Berpotensi Bareng
Minggu, 03 April 2022 - 16:31 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Buya Amirsyah Tambunan menyebut Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M berpotensi sama antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022M. Sementara Pemerintah jika mengacu pada MABIMS 2021, diperkirakan hilal sudah mencapai ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Kalau Muhammadiyah itu Lebaran tanggal 2 Mei 2022 berarti 30 hari. Kalau sesuai dengan rukiyatul hilalnya kemungkinan sudah di atas 3 derajat," kata Amirsyah saat dihubungi MNC Portal, Minggu (03/04/2022).
Dengan demikian, Amirsyah berharap agar tidak ada lagi perbedaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Serta mendorong Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) agar dapat bersifat terbuka sebab umat Islam di Indonesia lanjutnya merindukan kebersamaaan.
"Umat dan bangsa ini merindukan kebersamaan karena merupakan modal untuk mufakat. Kekompakan itu ada pepatah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh," katanya.
Amirsyah menilai semangat kekompakan dalam kehidupan bermasyarakat harus dipelihara dengan baik. Karena hal itu menjadi sebuah kekuatan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi atau pascapandemi. "Mudah-mudahan pandemi kita segera berakhir," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Tidak Diundang ke Sidang Isbat Kemenag
"Kalau Muhammadiyah itu Lebaran tanggal 2 Mei 2022 berarti 30 hari. Kalau sesuai dengan rukiyatul hilalnya kemungkinan sudah di atas 3 derajat," kata Amirsyah saat dihubungi MNC Portal, Minggu (03/04/2022).
Dengan demikian, Amirsyah berharap agar tidak ada lagi perbedaan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Serta mendorong Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) agar dapat bersifat terbuka sebab umat Islam di Indonesia lanjutnya merindukan kebersamaaan.
"Umat dan bangsa ini merindukan kebersamaan karena merupakan modal untuk mufakat. Kekompakan itu ada pepatah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh," katanya.
Amirsyah menilai semangat kekompakan dalam kehidupan bermasyarakat harus dipelihara dengan baik. Karena hal itu menjadi sebuah kekuatan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi atau pascapandemi. "Mudah-mudahan pandemi kita segera berakhir," katanya.
Baca juga: Muhammadiyah Tidak Diundang ke Sidang Isbat Kemenag
(abd)
tulis komentar anda