Awal Puasa Ramadhan Berpotensi Berbeda, Kemenag Minta Masyarakat Jaga Keharmonisan

Selasa, 29 Maret 2022 - 13:38 WIB
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Muhammad Adib meminta masyarakat menjaga keharmonisan dalam kemungkinan perbedaan awal Ramadhan 2022. FOTO/TANGKAPAN LAYAR
JAKARTA - Tanggal 1 Ramadhan 1443 H sebagai awal bulan puasa berpotensi berbeda antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan pemerintah. Kementerian Agama ( Kemenag ) meminta umat Islam tetap menjaga keharmonisan dalam perbedaan tersebut.

"Terkait dengan awal Ramadhan, maka kita harapkan kepada seluruh masyarakat, umat Islam untuk tetap menjaga harmonisan. Meskipun nanti kemudian apabila memang ternyata ada perbedaan dalam penetapan Ramadhan," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Adib dalam diskusi FMB9 yang disiarkan secara daring, Senin (28/03/2022).

Adib menjelaskan bahwa dalam penentuan awal Ramadhan 1443 H dapat dilakukan dengan dua cara yakni berdasarkan perhitungan ilmu hisab dan rukyatul hilal. Kemenag sebagai representasi pemerintah melakukan fasilitasi umat Islam dengan menggelar sidang isbat untuk menentukan kapan mulai berpuasa. Proses pengamatan terhadap hilal dilakukan pada 1 April 2022.



"Jadi pada sidang isbat itulah kita akan menentukan terkait dengan awal bulan Ramadhan 1443 H apakah jatuh pada 2 April atau 3 itu bergantung pada hasil laporan para petugas yang melakukan proses pengamatan terhadap keberadaan hilal di 101 titik seluruh wilayah NKRI," katanya.

Adib mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan prokes dalam pelaksanaan ibadah Ramadhan 1443 H/2022 M. "Ibadah kita tetap menjaga kesehatan. Tentu akan menambah kekhusyuan dan imunitas kita," katanya.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 2 April, Ini Penjelasan Din Syamsuddin
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More