Pelacakan Agresif Belum Jangkau Seluruh Kasus COVID-19 di Masyarakat

Rabu, 17 Juni 2020 - 17:05 WIB
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto mengakui tracing yang dilakukan belum menjangkau 100% kontak erat yang diyakini sebagai sumber penularan baru di tengah masyarakat. FOTO/BNPB
JAKARTA - Penambahan kasus positif COVID-19 di Tanah Air masih tinggi meski sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru (new normal) untuk kembali produktif. Rabu (17/6/2020) hari ini, penambahan positif corona mencapai 1.031 kasus, sehingga akumulasi menjadi 41.431 kasus.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona ( COVID-19 ), Achmad Yurianto mengatakan, tracing yang dilakukan selama ini belum bisa menjangkau 100% kontak erat yang diyakini sebagai sumber penularan baru di tengah masyarakat.

"Kami meyakini betul bahwa tracing yang kita lakukan secara agresif belum bisa menjangkau 100% kontak erat," kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (17/6/2020).( )



Atas dasar itu, Yuri mengingatkan masyarakat harus beralih dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru. Terutama dalam konteks komunikasi sosial dan melaksanakan aktivitas produktif wajib mematuhi protokol kesehatan.

"Kita harus betul-betul disiplin untuk menjaga jarak antara fisik dengan orang lain. Kemudian menggunakan masker dan kemudian rajin mencuci tangan. Karena inilah upaya yang bisa kita lakukan, karena kita yakini belum 100% kasus positif kita temukan di masyarakat. Oleh karena itu, optimisme tetap kita harus bangun dari sekarang," kata Yuri.

Untuk diketahui, penambahan kasus COVID-19 masih terjadi dan didominasi lima provinsi. Untuk kasus tertinggi pertama adalah Jawa Timur dengan 225 kasus baru dan 56 kasus sembuh. Kemudian DKI Jakarta ada 127 kasus baru dan 116 sembuh, disusul Jawa Tengah melaporkan 115 kasus dan 65 sembuh, Kalimantan Selatan 86 kasus dan 80 sembuh, dan Sulawesi Selatan 84 kasus dengan 16 sembuh.( )
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More