Jawab Isu Reshuffle, PKS: Kalau MU Kalah Terus yang Diganti Pelatihnya
Rabu, 23 Maret 2022 - 12:09 WIB
JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PKS , Mardani Ali Sera, buka suara soal mencuatnya isu reshuffle kursi menteri di Kabinet Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin. Menjawab isu tersebut, Mardani menganalogikan pergantian kursi kabinet dengan tim sepak bola asal Inggris, Manchester United (MU).
Baca juga: Survei Voxpopuli Ungkap PDIP-Gerindra Anjlok, PKS-Demokrat Menanjak
Awalnya Mardani mengatakan, perombakan kursi menteri memang sejatinya merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Namun dalam analoginya yang melihat MU kalah, maka yang diganti bukanlah pemainnya, namun pelatihnya.
"Menurut saya kalau di sepakbola, MU kalah terus yang diganti bukan pemainnya ya, tapi pelatihnya," kata Mardani saat ditemui di Bali, Rabu (23/3/2022).
Anggota DPR Dapil Jakarta itu mengatakan, apa yang disebut pelatih haruslah bermawas diri. Presiden, tambah dia, jangan hanya sibuk dalam urusan Mandalika dan camping namun melupakan hajat hidup masyarakat luas. "Boleh, tapi selesai dulu (urusan masyarakat)," tegas Mardani.
"Yang penting kan getting's done mission is complete, apa complete-nya? Melindungi segenap bangsa, mewujudkan kesejahteraan, memcerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia," sambungnya.
Mardani enggan mengatakan soal tepat atau tidaknya perubahan kursi menteri. Yang jelas dia menilai, sejumlah menteri mempunyai kinerja yang bagus namun terhalang akses bicara dengan Presiden Jokowi.
"Tidak nyambung. Sehingga tidak dapat dukungan kebijakan anggaran dan lain lain," tuturnya.
Oleh karenanya menurut dia, pola manajemen dan komunikasi antar presiden dan menteri yang paling penting untuk diperbaiki. Tidak hanya sekadar berpolitik, apalagi tambah dia, Jokowi sudah memasuki periode terakhirnya.
"Jangan sibuk lagi manggung, jangan sibuk lagi kampanye, emang mau tiga periode? gitu kan," pungkasnya.
Baca juga: Survei Voxpopuli Ungkap PDIP-Gerindra Anjlok, PKS-Demokrat Menanjak
Awalnya Mardani mengatakan, perombakan kursi menteri memang sejatinya merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi. Namun dalam analoginya yang melihat MU kalah, maka yang diganti bukanlah pemainnya, namun pelatihnya.
"Menurut saya kalau di sepakbola, MU kalah terus yang diganti bukan pemainnya ya, tapi pelatihnya," kata Mardani saat ditemui di Bali, Rabu (23/3/2022).
Anggota DPR Dapil Jakarta itu mengatakan, apa yang disebut pelatih haruslah bermawas diri. Presiden, tambah dia, jangan hanya sibuk dalam urusan Mandalika dan camping namun melupakan hajat hidup masyarakat luas. "Boleh, tapi selesai dulu (urusan masyarakat)," tegas Mardani.
"Yang penting kan getting's done mission is complete, apa complete-nya? Melindungi segenap bangsa, mewujudkan kesejahteraan, memcerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam perdamaian dunia," sambungnya.
Mardani enggan mengatakan soal tepat atau tidaknya perubahan kursi menteri. Yang jelas dia menilai, sejumlah menteri mempunyai kinerja yang bagus namun terhalang akses bicara dengan Presiden Jokowi.
"Tidak nyambung. Sehingga tidak dapat dukungan kebijakan anggaran dan lain lain," tuturnya.
Oleh karenanya menurut dia, pola manajemen dan komunikasi antar presiden dan menteri yang paling penting untuk diperbaiki. Tidak hanya sekadar berpolitik, apalagi tambah dia, Jokowi sudah memasuki periode terakhirnya.
"Jangan sibuk lagi manggung, jangan sibuk lagi kampanye, emang mau tiga periode? gitu kan," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda