Andi Taufan Mundur, Pengamat: Semoga Virus Budaya Malu Ini Segera Menular

Jum'at, 24 April 2020 - 13:41 WIB
Presiden Jokowi saat mengumumkan 7 Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial, Kamis (21/11/2019) sore. Foto/setkab.go.id.
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniango menilai, keputusan Andi Taufan Garuda Putra mundur dari Staf Khusus Presiden Jokowi sudah tepat. Hal itu untuk menyelamatkan integritas yang bersangkutan dari tindakan abuse of power.

"Beliau sudah tepat dan tak perlu menjadi beban pemerintah dan tidak lagi mengganggu konsentrasi Pak Jokowi soal rawan konflik kepentingan antara perusahaan Amartha yang dipimpinnya dengan proyek pemerintah soal Covid-19," ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Jumat (24/4/2020).

Pangi menyatakan, apa pun latar belakangnya, keputusan Andi Taufan itu patut dicontoh oleh para pejabat dan politikus tua yang dinilai terkadang putus urat saraf malunya. ( ).

"Ini saya pikir budaya politik yang baik, semoga saja politik mundur apabila bersalah dan tidak mampu jauh lebih terhormat dan mulia. Semoga virus budaya malu ini segera menular ke politisi dan pejabat tua kita yang kian hari mereka ini makin gak punya urat saraf malu," pungkasnya.

Diketahui, hingga hari ini sudah dua orang mundur dari Stafsus Presiden Joko Widodo. Keduanya adalah Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra. ( ).
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More