Webinar Perindo, Mahasiswa: Konflik Rusia-Ukraina Akibat Ketidakadilan PBB
Jum'at, 18 Maret 2022 - 20:22 WIB
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) kembali menggelar webinar mingguan bertajuk Dampak Perang Rusia - Ukraina Terhadap Indonesia, Jumat (18/3/2022).
Dalam webinar tersebut turut menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, pengamat internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam dan mahasiswa Reza Alfian.
Reza Alfian yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, banyak netizen yang mendukung Rusia adalah dampak dari ketidakadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). "Warganet yang mendukung agresi militer Rusia ke Ukraina, itu saya lihat sebagai momentum bagi masyarakat Indonesia yang melihat ketidakadilan di PBB," ujar Alfian dalam webinar Partai Perindo, Jumat (18/3/2022).
Menurut Reza, ketidakadilan tersebut dilihat dari sikap PBB yang hanya melihat konflik yang terjadi di benua biru, tetapi seakan-akan tidak menghiraukan konflik yang terjadi di negara Timur Tengah. "Ketidakadilan PBB selama ini yang menyikapi Amerika Serikat Terhadap konflik yang terjadi di Timur Tengah baik itu di Palestine, Irak dan negara-negara terkait,” ujarnya.
Menurut dia, kebijakan PBB pada saat ini berbeda dengan sebelum adanya konflik Rusia dan Ukraina. Menurutnya, kebijakan yang diberikan kepada negara-negara yang melakukan inflasi di Timur Tengah tidak semenakutkan sanksi Rusia. "Karena memang PBB dulu tidak terlalu ganas seperti apa yg dilakukan sekarang. Di mana dewan Keamanan yang secara terus menerus memberikan sanksi langsung terhadap Rusia," ucapnya.
Diketahui Indonesia bersama 140 negara lainnya mendukung resolusi Majelis Umum PBB tentang invasi Rusia ke Ukraina. Resolusi tersebut di antaranya menuntut penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina tanpa syarat.
"Ini merupakan amanat konstitusi sebagaimana Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, dan perdamaian abadi," kata Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
Dalam webinar tersebut turut menghadirkan sejumlah pembicara, yaitu Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, pengamat internasional Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam dan mahasiswa Reza Alfian.
Reza Alfian yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, banyak netizen yang mendukung Rusia adalah dampak dari ketidakadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). "Warganet yang mendukung agresi militer Rusia ke Ukraina, itu saya lihat sebagai momentum bagi masyarakat Indonesia yang melihat ketidakadilan di PBB," ujar Alfian dalam webinar Partai Perindo, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga
Menurut Reza, ketidakadilan tersebut dilihat dari sikap PBB yang hanya melihat konflik yang terjadi di benua biru, tetapi seakan-akan tidak menghiraukan konflik yang terjadi di negara Timur Tengah. "Ketidakadilan PBB selama ini yang menyikapi Amerika Serikat Terhadap konflik yang terjadi di Timur Tengah baik itu di Palestine, Irak dan negara-negara terkait,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut dia, kebijakan PBB pada saat ini berbeda dengan sebelum adanya konflik Rusia dan Ukraina. Menurutnya, kebijakan yang diberikan kepada negara-negara yang melakukan inflasi di Timur Tengah tidak semenakutkan sanksi Rusia. "Karena memang PBB dulu tidak terlalu ganas seperti apa yg dilakukan sekarang. Di mana dewan Keamanan yang secara terus menerus memberikan sanksi langsung terhadap Rusia," ucapnya.
Diketahui Indonesia bersama 140 negara lainnya mendukung resolusi Majelis Umum PBB tentang invasi Rusia ke Ukraina. Resolusi tersebut di antaranya menuntut penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina tanpa syarat.
"Ini merupakan amanat konstitusi sebagaimana Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, dan perdamaian abadi," kata Ketua DPP Partai Perindo Bidang Hankam dan Siber Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.
(cip)
tulis komentar anda