Rocky Gerung: Kalau Presiden Tak Setuju Pemilu Ditunda Mestinya Luhut Di-reshuffle
Jum'at, 18 Maret 2022 - 07:35 WIB
JAKARTA - Aktivis dan pengamat politik Rocky Gerung berpendapat bahwa operasi untuk memuluskan penundaan Pemilu 2024 masih berlangsung. Buktinya, wacana itu masih terus digulirkan justru oleh lingkar kekuasaan.
Yang paling gres, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Luhut mengatakan ada 110 juta warga yang setuju Pemilu 2024 ditunda. Sayangnya, Luhut tidak pernah mengatakan pasti dari mana data itu diperolehnya.
Luhut justru mengalihkan topik dengan mengatakan saat ini Indonesia telah dipimpin Presiden Jokowi dan mengalami sejumlah kemajuan. Dia juga mengingtatkan saat ini masih dalam kondisi pandemi.
“Saya sekarang tanya, kenapa pak jokowi harus turun. Kalau saya lihat ya dibawah ya baik-baik saja. Saya boleh bener dan gak bener yah. Kini sekarang kita dibawah (Jokowi) kita tenang-tenang kok,” kata Menko Luhut di Grand Hyatt, dikutip Kamis (17/3/2022).
Bagi Rocky, apa yang disampaikan Luhut merupakan sinyal bahwa wacana sekaligus gerakan penundaan pemilu belum padam. Karena itu masyarakat mesti waspada.
”Kita tetap harus hati-hati. Kendati Pak Luhut bilang Jokowi tidak menginginkan tapi dia sendiri (Luhut) yang terus mengkampanyekan penundaan kan?” ujar Rocky dalam video di saluran Youtube Rocky Gerung Official, dikutip Jumat (18/3/2022).
Rocky merasa aneh melihat bahwa Jokowi bersikap tenang seolah tidak ada sesuatu yang mengganggunya. ”Jadi orkestrasi (penundaan pemilu) sekarang dipimpin Pak Luhut. Kalau presiden tidak setuju mestinya sudah ditegur juga atau malah di-reshuffle,” kata mantan dosen filsafat UI ini.
Tetapi, lanjut Rocky, yang terjadi Luhut tetap seorang menteri penting dan malah mengklaim punya data bahwa masyarakat menginginkan pemilu ditunda. ”Intinya Pak Luhut ngotot bahwa perpanjangan itu masuk akal. Yang tidak masuk akal adalah percepatan. Begitu logika Pak Luhut kan? Ini cara berpikir ajaib Pak Luhut sebagai orang dekat presiden,” kata Rocky
Yang paling gres, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan Luhut mengatakan ada 110 juta warga yang setuju Pemilu 2024 ditunda. Sayangnya, Luhut tidak pernah mengatakan pasti dari mana data itu diperolehnya.
Luhut justru mengalihkan topik dengan mengatakan saat ini Indonesia telah dipimpin Presiden Jokowi dan mengalami sejumlah kemajuan. Dia juga mengingtatkan saat ini masih dalam kondisi pandemi.
“Saya sekarang tanya, kenapa pak jokowi harus turun. Kalau saya lihat ya dibawah ya baik-baik saja. Saya boleh bener dan gak bener yah. Kini sekarang kita dibawah (Jokowi) kita tenang-tenang kok,” kata Menko Luhut di Grand Hyatt, dikutip Kamis (17/3/2022).
Bagi Rocky, apa yang disampaikan Luhut merupakan sinyal bahwa wacana sekaligus gerakan penundaan pemilu belum padam. Karena itu masyarakat mesti waspada.
”Kita tetap harus hati-hati. Kendati Pak Luhut bilang Jokowi tidak menginginkan tapi dia sendiri (Luhut) yang terus mengkampanyekan penundaan kan?” ujar Rocky dalam video di saluran Youtube Rocky Gerung Official, dikutip Jumat (18/3/2022).
Rocky merasa aneh melihat bahwa Jokowi bersikap tenang seolah tidak ada sesuatu yang mengganggunya. ”Jadi orkestrasi (penundaan pemilu) sekarang dipimpin Pak Luhut. Kalau presiden tidak setuju mestinya sudah ditegur juga atau malah di-reshuffle,” kata mantan dosen filsafat UI ini.
Tetapi, lanjut Rocky, yang terjadi Luhut tetap seorang menteri penting dan malah mengklaim punya data bahwa masyarakat menginginkan pemilu ditunda. ”Intinya Pak Luhut ngotot bahwa perpanjangan itu masuk akal. Yang tidak masuk akal adalah percepatan. Begitu logika Pak Luhut kan? Ini cara berpikir ajaib Pak Luhut sebagai orang dekat presiden,” kata Rocky
(muh)
tulis komentar anda