WHO Terbitkan Penggunaan Testing Rapid Antigen Mandiri, Ini Kata Satgas
Kamis, 17 Maret 2022 - 20:25 WIB
JAKARTA - World Health Organization (WHO) telah menerbitkan rekomendasi penggunaan Rapid Test Antigen untuk Covid-19 secara mandiri. Lalu, bagaimana di Indonesia? Mengingat alat kit Rapid Test Antigen banyak diperjualbelikan di e-commerce.
Merespons hal ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan proses melakukan testing khususnya dengan metode swab membutuhkan kehati-hatian. “Hal ini demi mencapai hasil yang akurat maupun mencegah terjadinya luka pada area tertentu misalnya pada saluran pernafasan,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (17/3/2022).
“Oleh karena itu sampai sekarang di Indonesia penerapannya masih dilakukan oleh tenaga profesional yang terlatih,” sambung Wiku.
Wiku mengatakan Pemerintah Indonesia sangat terbuka dengan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan aksesibilitas testing yang merata bagi masyarakat. “Diharapkan dengan situasi saat ini lebih banyak peneliti dan inovator di Indonesia yang berlomba menghasilkan alat skrining maupun diagnostik Covid-19 yang lebih mudah digunakan dan akurat,” jelasnya.
Terkait dengan alat Rapid Test Antigen yang beredar di masyarakat, Wiku meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati memilih. “Pastikan alat yang dibeli terdaftar secara resmi izin edar dari Kementerian Kesehatan demi menjamin kualitas dan akurasinya dan dilakukan oleh orang yang terlatih dan profesional.”
“Jika masyarakat memilih untuk melakukan testing mandiri pastikan sudah cukup harus melakukannya. Dan pertimbangan pula pengelolaan limbah medis setelah menggunakannya,” paparnya.
Merespons hal ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan proses melakukan testing khususnya dengan metode swab membutuhkan kehati-hatian. “Hal ini demi mencapai hasil yang akurat maupun mencegah terjadinya luka pada area tertentu misalnya pada saluran pernafasan,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga
“Oleh karena itu sampai sekarang di Indonesia penerapannya masih dilakukan oleh tenaga profesional yang terlatih,” sambung Wiku.
Wiku mengatakan Pemerintah Indonesia sangat terbuka dengan berbagai upaya untuk dapat meningkatkan aksesibilitas testing yang merata bagi masyarakat. “Diharapkan dengan situasi saat ini lebih banyak peneliti dan inovator di Indonesia yang berlomba menghasilkan alat skrining maupun diagnostik Covid-19 yang lebih mudah digunakan dan akurat,” jelasnya.
Terkait dengan alat Rapid Test Antigen yang beredar di masyarakat, Wiku meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati memilih. “Pastikan alat yang dibeli terdaftar secara resmi izin edar dari Kementerian Kesehatan demi menjamin kualitas dan akurasinya dan dilakukan oleh orang yang terlatih dan profesional.”
“Jika masyarakat memilih untuk melakukan testing mandiri pastikan sudah cukup harus melakukannya. Dan pertimbangan pula pengelolaan limbah medis setelah menggunakannya,” paparnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda