Mengenal Sosok Yerry Tawalujan, Berkiprah dengan Aksi Sosial Sejak Remaja
Kamis, 17 Maret 2022 - 18:13 WIB
JAKARTA - Di kalangan komunitas sosial, sosok Yerry Tawalujan sudah cukup banyak dikenal berkat aksi sosialnya. Pria yang kini menjabat sebagai Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesejahteraan ini hingga kini juga masih eksis dengan berbagai aksi sosial melalui partai yang diusungnya.
Bagi Yerry, berkiprah pada aksi sosial bukan hal baru tapi sudah dia geluti sejak lama. Dia mengaku sejak lulus SMA telah terjun pada lembaga sosial yang banyak membantu masyarakat.
Termasuk ketika Indonesia terjadi bencana seperti tsunami Aceh, dia turun langsung ke lapangan. Tepatnya delapan hari setelah tsunami, dia langsung ke Aceh dan tinggal di sana selama enam bulan.
"Ketika pasca tsunami saya tinggal di Aceh selama 6 bulan membantu mereka. Setelah itu, selama 1,5 tahun saya masih terus bolah balik ke Aceh membantu masyarakat sana. Dan itu bencana paling parah yang saya bantu tangani," ujar dia pada acara Podacast Aksi Nyata #DariKamiUntukIndonesia di Kanal YouTube Partai Perindo, Kamis (17/3/2022).
Menurut dia, setelah membantu masyarakat Aceh, jiwa sosialnya membantu sesama justru semakin tinggi. Hingga kini, hampir seluruh hidupnya dia curahkan untuk membantu sesama. Seperti korban gempa Padang, tsunami Pangandaran, gempa Nias, Bantul dan Semeru yang meletus pada 2007. Sejak itu dia tidak berhenti terlibat penanganan bencana.
"Jadi ketika gabung Partai Perindo yang terpikir saya adalah soal penanganan bencana dan sosial," jelas dia.
Yerry bercerita banyak hal didapat dengan selalu terlibat membantu masyarakat. Salah satunya belajar tentang karakter banyak orang. Termasuk pengalaman berinterkasi dengan masyarakat yang sangat luar biasa memberi kesan mendalam.
Namun, kisah sosial ini juga membawanya sempat down ketika kehilangan sosok sahabat terbaik. Dia bercerita memiliki sahabat seorang dokter yang jiwa sosialnya sangat tinggi.
Saat pandemi melanda, dokter ini terjun langsung ke lapangan memberi bantuan ke pemulung, pengemis, dan lainnya. Namun Tuhan berkata lain, dia terkena Covid-19 dan meninggal dunia.
"Dia selalu bantu kami. Dia ikut turun langsung lapangan bagi beras dan lainnya. Tapi beberapa hari kemdian, saya dengar dia sudah di rawat di RS karena Covid-19. Itu sangat menyedihkan, karena saya tidak bisa menjenguk dan dapat kabar dia meninggal dunia," tutur dia.
Kendati telah meninggal, semangat sang dokter hingga kini tetap terpatri. Apalagi dia sempat berpesan bahwa aksi sosial harus tetap jalankan karena banyak rakyat membutuhkan. "Ini pukulan mendalam. Dia seperti kakak dan orang tua. Dia selalu bersama dengan tim kami dan memberi nasihat. Saya tahu dia tetap ada, menjadi penyemangat buat kami," imbuh dia.
Bagi Yerry, berkiprah pada aksi sosial bukan hal baru tapi sudah dia geluti sejak lama. Dia mengaku sejak lulus SMA telah terjun pada lembaga sosial yang banyak membantu masyarakat.
Termasuk ketika Indonesia terjadi bencana seperti tsunami Aceh, dia turun langsung ke lapangan. Tepatnya delapan hari setelah tsunami, dia langsung ke Aceh dan tinggal di sana selama enam bulan.
"Ketika pasca tsunami saya tinggal di Aceh selama 6 bulan membantu mereka. Setelah itu, selama 1,5 tahun saya masih terus bolah balik ke Aceh membantu masyarakat sana. Dan itu bencana paling parah yang saya bantu tangani," ujar dia pada acara Podacast Aksi Nyata #DariKamiUntukIndonesia di Kanal YouTube Partai Perindo, Kamis (17/3/2022).
Menurut dia, setelah membantu masyarakat Aceh, jiwa sosialnya membantu sesama justru semakin tinggi. Hingga kini, hampir seluruh hidupnya dia curahkan untuk membantu sesama. Seperti korban gempa Padang, tsunami Pangandaran, gempa Nias, Bantul dan Semeru yang meletus pada 2007. Sejak itu dia tidak berhenti terlibat penanganan bencana.
"Jadi ketika gabung Partai Perindo yang terpikir saya adalah soal penanganan bencana dan sosial," jelas dia.
Yerry bercerita banyak hal didapat dengan selalu terlibat membantu masyarakat. Salah satunya belajar tentang karakter banyak orang. Termasuk pengalaman berinterkasi dengan masyarakat yang sangat luar biasa memberi kesan mendalam.
Namun, kisah sosial ini juga membawanya sempat down ketika kehilangan sosok sahabat terbaik. Dia bercerita memiliki sahabat seorang dokter yang jiwa sosialnya sangat tinggi.
Saat pandemi melanda, dokter ini terjun langsung ke lapangan memberi bantuan ke pemulung, pengemis, dan lainnya. Namun Tuhan berkata lain, dia terkena Covid-19 dan meninggal dunia.
"Dia selalu bantu kami. Dia ikut turun langsung lapangan bagi beras dan lainnya. Tapi beberapa hari kemdian, saya dengar dia sudah di rawat di RS karena Covid-19. Itu sangat menyedihkan, karena saya tidak bisa menjenguk dan dapat kabar dia meninggal dunia," tutur dia.
Baca Juga
Kendati telah meninggal, semangat sang dokter hingga kini tetap terpatri. Apalagi dia sempat berpesan bahwa aksi sosial harus tetap jalankan karena banyak rakyat membutuhkan. "Ini pukulan mendalam. Dia seperti kakak dan orang tua. Dia selalu bersama dengan tim kami dan memberi nasihat. Saya tahu dia tetap ada, menjadi penyemangat buat kami," imbuh dia.
(kri)
tulis komentar anda