Pengusaha Mainan Tradisional Sayangkan Dampak Game Online
Rabu, 16 Maret 2022 - 21:00 WIB
JAKARTA - Kehadiran video atau permainan berbasis internet ( game online ) berpengaruh besar terhadap minat anak pada mainan tradisional. Generasi milenial yang telah memiliki anak diharapkan memperkenalkan mainan tradisional kepada keturunannya.
"Mainan itu kan kaitannya dengan anak-anak, saya berpikir, milenial-milenial yang sudah punya anak seharusnya mengenalkan ke anaknya," ujar Seorang pengrajin sekaligus pengusaha mainan tradisional Wahyu Ajiningrat dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ), Rabu (16/3/2022).
Menurut Wahyu, mainan tradisional justru dapat menghilangkan karakter anak yang hobi bermalas-malasan. Karena, hampir seluruh mainan tradisional sifatnya motorik.
"Karena ini, mainan tradisional kita kebanyakan motorik. Beda dengan mainan sekarang yang gerak hanya jari saja. Begitu remaja, hobi rebahan," ucapnya.
Wahyu membeberkan bahwa banyak anak Indonesia yang sibuk bergelut dalam dunia game online. Sehingga, anak kehilangan proses sosialisasi di masa kecil.
"Dengan adanya mainan tradisional, anak-anak bisa bersosialisasi, karena tidak mungkin misalnya main kelereng itu sendiri," jelasnya yang juga merupakan anggota Komunitas Mainan Tradisional ini.
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) melalui Podcast Aksi Nyata mengulik sisi menarik dari seorang pedagang mainan tradisional asal Yogyakarta. Acara tersebut dipandu langsung oleh presenter kawakan Herjuno Syaputra.
"Mainan itu kan kaitannya dengan anak-anak, saya berpikir, milenial-milenial yang sudah punya anak seharusnya mengenalkan ke anaknya," ujar Seorang pengrajin sekaligus pengusaha mainan tradisional Wahyu Ajiningrat dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ), Rabu (16/3/2022).
Menurut Wahyu, mainan tradisional justru dapat menghilangkan karakter anak yang hobi bermalas-malasan. Karena, hampir seluruh mainan tradisional sifatnya motorik.
"Karena ini, mainan tradisional kita kebanyakan motorik. Beda dengan mainan sekarang yang gerak hanya jari saja. Begitu remaja, hobi rebahan," ucapnya.
Wahyu membeberkan bahwa banyak anak Indonesia yang sibuk bergelut dalam dunia game online. Sehingga, anak kehilangan proses sosialisasi di masa kecil.
"Dengan adanya mainan tradisional, anak-anak bisa bersosialisasi, karena tidak mungkin misalnya main kelereng itu sendiri," jelasnya yang juga merupakan anggota Komunitas Mainan Tradisional ini.
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) melalui Podcast Aksi Nyata mengulik sisi menarik dari seorang pedagang mainan tradisional asal Yogyakarta. Acara tersebut dipandu langsung oleh presenter kawakan Herjuno Syaputra.
(rca)
tulis komentar anda