BMKG: Indonesia Diguncang 46 Kali Gempa Mematikan Akibat Sesar Aktif
Rabu, 16 Maret 2022 - 11:45 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengungkapkan di Indonesia telah terjadi 46 kali gempa yang mematikan akibat sesar aktif. Dari catatan Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN), Indonesia memiliki lebih dari 295 sesar aktif.
"Kita banyak memiliki sumber gempa sesar aktif yang ada di daratan maupun di lautan. PuSGeN telah mengidentifikasi lebih dari 295 sesar aktif di Indonesia," kata Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam diskusi secara virtual, Rabu (16/3/2022).
"Gempa mematikan akibat sesar aktif ini sudah lebih dari 46 kali terjadi," ungkapnya.
Daryono menjelaskan perbedaan dengan gempa akibat sesar aktif maupun dari megathrust. "Jadi kalau megathrust itu tumbukan antardua lempeng, tetapi kalau sesar aktif itu adalah bagian lempeng yang mengalami rekahan karena mendapatkan tekanan dan bagian lemah itu bergeser," katanya
"Jadi Indonesia merupakan kawasan yang terancam oleh sumber gempa megathrust atau subduksi, termasuk juga gempa kerak dangkal akibat kerak aktif," katanya.
Sementara itu, Daryono mengatakan, BMKG terus melakukan pemetaan sumber gempa dari sesar aktif. Salah satunya yang terakhir teridentifikasi yakni Sesar Talamau di kawasan Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pascaterjadinya gempa magnitudo (M) 6,1 di Sumatera Barat. Kemudian juga di Laut Flores, termasuk Ambon pada 2019 lalu.
Baca juga: Gempa Sukabumi, Guncangan Dirasakan di Jakarta dan Sejumlah Wilayah Ini
"Karena di Indonesia pemetaan belum menyeluruh terkait dengan sumber gempa sesar aktif ini, maka BMKG memiliki peran di dalam membuktikan adanya sumber-sumber gempa yang baru, seperti yang terakhir terjadi di Pasaman kita sudah mengidentifikasi adanya jalur sesar aktif baru, laut Flores juga, termasuk juga Ambon seperti tahun 2019," kata Daryono.
"Kita banyak memiliki sumber gempa sesar aktif yang ada di daratan maupun di lautan. PuSGeN telah mengidentifikasi lebih dari 295 sesar aktif di Indonesia," kata Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam diskusi secara virtual, Rabu (16/3/2022).
"Gempa mematikan akibat sesar aktif ini sudah lebih dari 46 kali terjadi," ungkapnya.
Daryono menjelaskan perbedaan dengan gempa akibat sesar aktif maupun dari megathrust. "Jadi kalau megathrust itu tumbukan antardua lempeng, tetapi kalau sesar aktif itu adalah bagian lempeng yang mengalami rekahan karena mendapatkan tekanan dan bagian lemah itu bergeser," katanya
"Jadi Indonesia merupakan kawasan yang terancam oleh sumber gempa megathrust atau subduksi, termasuk juga gempa kerak dangkal akibat kerak aktif," katanya.
Sementara itu, Daryono mengatakan, BMKG terus melakukan pemetaan sumber gempa dari sesar aktif. Salah satunya yang terakhir teridentifikasi yakni Sesar Talamau di kawasan Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat pascaterjadinya gempa magnitudo (M) 6,1 di Sumatera Barat. Kemudian juga di Laut Flores, termasuk Ambon pada 2019 lalu.
Baca juga: Gempa Sukabumi, Guncangan Dirasakan di Jakarta dan Sejumlah Wilayah Ini
"Karena di Indonesia pemetaan belum menyeluruh terkait dengan sumber gempa sesar aktif ini, maka BMKG memiliki peran di dalam membuktikan adanya sumber-sumber gempa yang baru, seperti yang terakhir terjadi di Pasaman kita sudah mengidentifikasi adanya jalur sesar aktif baru, laut Flores juga, termasuk juga Ambon seperti tahun 2019," kata Daryono.
(abd)
tulis komentar anda