Perang Rusia-Ukraina, Prabowo Desak Kedua Negara Gelar Dialog Perdamaian
Selasa, 15 Maret 2022 - 02:42 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto angkat bicara ihwal konflik bersenjata Rusia-Ukraina. Hal itu dikemukakan saat bertemu Menhan Yunani, Nikolaos Panagiotopoulus.
Prabowo mengungkapkan, Indonesia mendesak kedua belah pihak untuk melakukan upaya berdialog agar perdamaian dapat terwujud. "Kami meminta semua pihak di situasi Ukraina untuk segera melakukan gencatan senjata dan mulai dialog perdamaian untuk menyelesaikan masalah ini. Itu adalah posisi kami," jelas Prabowo dalam keterangan video, dikutip Senin (14/3/2022).
Mantan Danjen Kopassus ini menyatakan, Indonesia berharap dan berdoa agar situasi panas antara Rusia dengan Ukraina bisa dapat dengan segera mereda. "Dan kami berharap serta berdoa untuk perdamaian secepat mungkin bagi krisis Ukraina," katanya.
Prabowo mengatakan, sedari awal posisi Indonesia sangat jelas. Di mana, Indonesia sama sekali tidak mendukung adanya upaya perebutan wilayah negara yang sah.
"Indonesia, posisi sangat jelas, kami selalu tidak akan mendukung setiap pelanggaran terhadap Piagam PBB. Kami mengakui setiap hak negara untuk mempertahankan negara mereka," ungkapnya.
Prabowo mengungkapkan, Indonesia mendesak kedua belah pihak untuk melakukan upaya berdialog agar perdamaian dapat terwujud. "Kami meminta semua pihak di situasi Ukraina untuk segera melakukan gencatan senjata dan mulai dialog perdamaian untuk menyelesaikan masalah ini. Itu adalah posisi kami," jelas Prabowo dalam keterangan video, dikutip Senin (14/3/2022).
Baca Juga
Mantan Danjen Kopassus ini menyatakan, Indonesia berharap dan berdoa agar situasi panas antara Rusia dengan Ukraina bisa dapat dengan segera mereda. "Dan kami berharap serta berdoa untuk perdamaian secepat mungkin bagi krisis Ukraina," katanya.
Prabowo mengatakan, sedari awal posisi Indonesia sangat jelas. Di mana, Indonesia sama sekali tidak mendukung adanya upaya perebutan wilayah negara yang sah.
"Indonesia, posisi sangat jelas, kami selalu tidak akan mendukung setiap pelanggaran terhadap Piagam PBB. Kami mengakui setiap hak negara untuk mempertahankan negara mereka," ungkapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda