Belajar dari Pandemi Covid-19, Kepala BIN: Saatnya Punya Medical Intelligence Handal
Senin, 14 Maret 2022 - 11:04 WIB
Covid-19 Tempa Medical Intelligence BIN
Pandemi Covid-19 tak ayal menjadi ajang menempa aparat BIN dalam medical intelligence. Hingga kini, BIN masih terus menggelar vaksinasi untuk meningkatkan rasio dan memperluas cakupan kekebalan komunitas nasional.
Selain menyasar semua kelompok masyarakat (anak-anak, umum, lansia, hingga anti-vaksin), BIN juga menjangkau wilayah 4T (terjauh, terluar, terpencil, dan terdalam). Binda Kaltara misalnya, bergerak hingga ke perbatasan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.
"Pulau Sebatik merupakan jalur keluar masuk imigran yang harus kita prioritaskan. Kita ingin memastikan kekebalan komunal di wilayah ini segera terbentuk untuk membentengi penularan antar-negara,” ujar Kabinda Kaltara, Brigjen TNI Sulaiman.
Binda Aceh juga mempercepat vaksinasi hingga ke semua wilayah provinsi agar penularan yang relatif terkendali bisa terus ditekan. Pendekatan persuasif ke semua kalangan, termasuk yang sempat ragu untuk vaksinasi, memperlancar pencapaian target.
"Kami optimistis target untuk masyarakat umum, anak-anak usia 6-11, dan lansia nanti bisa menembus 90%. Dengan begitu, pandemi diharapkan dapat berubah menjadi endemi,” kata Kabinda Aceh Andi Roediprijatna.
Pandemi Covid-19 tak ayal menjadi ajang menempa aparat BIN dalam medical intelligence. Hingga kini, BIN masih terus menggelar vaksinasi untuk meningkatkan rasio dan memperluas cakupan kekebalan komunitas nasional.
Selain menyasar semua kelompok masyarakat (anak-anak, umum, lansia, hingga anti-vaksin), BIN juga menjangkau wilayah 4T (terjauh, terluar, terpencil, dan terdalam). Binda Kaltara misalnya, bergerak hingga ke perbatasan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.
"Pulau Sebatik merupakan jalur keluar masuk imigran yang harus kita prioritaskan. Kita ingin memastikan kekebalan komunal di wilayah ini segera terbentuk untuk membentengi penularan antar-negara,” ujar Kabinda Kaltara, Brigjen TNI Sulaiman.
Binda Aceh juga mempercepat vaksinasi hingga ke semua wilayah provinsi agar penularan yang relatif terkendali bisa terus ditekan. Pendekatan persuasif ke semua kalangan, termasuk yang sempat ragu untuk vaksinasi, memperlancar pencapaian target.
"Kami optimistis target untuk masyarakat umum, anak-anak usia 6-11, dan lansia nanti bisa menembus 90%. Dengan begitu, pandemi diharapkan dapat berubah menjadi endemi,” kata Kabinda Aceh Andi Roediprijatna.
(poe)
tulis komentar anda