Wamenag Hormati Keputusan KH Miftachul Akhyar Mundur dari Ketum MUI

Kamis, 10 Maret 2022 - 14:04 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi menghormati keputusan KH Miftachul Akhyar untuk mundur dari MUI. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menghormati keputusan KH Miftachul Akhyar yang memilih mundur dari posisi sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dia menilai tentu keputusan itu telah dipertimbangkan secara matang.

"Saya sebagai salah seorang Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI menghormati keputusan tersebut,"kata dia saat ditemui MNC Portal di Kantor Kemenag Jakarta, Kamis,(10/03/2022).



Sebab pria yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025 ini mengatakan hal itu telah menjadi keputusan dari KH Miftachul Akhyar.

"Saya mendapat informasi terkait dengan pengunduran diri beliau sebagai Ketua Umum MUI. Saya sebenarnya tidak terlalu banyak mengikuti prosesnya, tapi itu merupakan keputusan yang sudah diambil oleh beliau,"ucap dia.



Terkait mekanisme penggantian jabatan Ketum MUI, Zainut mengatakan akan diserahkan sesuai ketentuan organisasi. "Untuk mekanisme penggantian nya kami serakan sesuai dengan ketentuan organisasi,"ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, KH Miftachul Akhyar menyatakan telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab dirinya saat ini juga menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu (9/3/2022) sore.

"Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi),"kata Kiai Miftah dikutip dalam laman resmi NU Online, Rabu,(09/3/2022)

Miftachul kemudian juga bercerita saat proses pemilihan dirinya menjadi Ketua Umum MUI pada akhir November 2020 lalu. Dimana pada dua tahun sebelumnya dirinya dirayu dan diyakinkan untuk bersedia jadi Ketua Umum MUI.

"Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat 'bid'ah' di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI,"kata dia
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(muh)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More