Perang Rusia-Ukraina Pengaruhi Perawatan Alutsista TNI AU
Jum'at, 04 Maret 2022 - 16:40 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan sanksi negara barat ke Rusia sedikit memengaruhi perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan suku cadang milik TNI AU . Dia mengungkapkan bahwa pihaknya terus mencermati konflik antara Rusia dengan Ukraina.
"Yang terjadi Ukraina ini kita terus mencermati perkembangan keadaan di sana. Tentunya sedikit banyak akan memengaruhi, tidak saja peralatan yang berasal dari sana, saya rasa seluruh dunia sedang mencermati, sedikit banyak pasti ada perubahan-perubahan," kata KSAU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022).
Namun, pihaknya bisa sedikit bernapas lega lantaran perawatan pesawat diproyeksikan dalam jangka waktu yang panjang. Sebelum konflik kedua negara memanas, kata dia, TNI AU telah membelinya terlebih dulu.
"Di dalam hal perawatan pesawat, ini kita lakukan tidak jangka pendek. Jadi beberapa suku cadang sudah kita beli dari beberapa waktu yang lalu," jelasnya.
Sekadar informasi, Sekutu Barat setuju untuk mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). SWIFT merupakan merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar.
Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi tersebut termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.
Lihat Juga: 5 Fakta Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Danpaspampres yang Pernah Satu Angkatan dengan KSAU di AAU
"Yang terjadi Ukraina ini kita terus mencermati perkembangan keadaan di sana. Tentunya sedikit banyak akan memengaruhi, tidak saja peralatan yang berasal dari sana, saya rasa seluruh dunia sedang mencermati, sedikit banyak pasti ada perubahan-perubahan," kata KSAU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022).
Namun, pihaknya bisa sedikit bernapas lega lantaran perawatan pesawat diproyeksikan dalam jangka waktu yang panjang. Sebelum konflik kedua negara memanas, kata dia, TNI AU telah membelinya terlebih dulu.
"Di dalam hal perawatan pesawat, ini kita lakukan tidak jangka pendek. Jadi beberapa suku cadang sudah kita beli dari beberapa waktu yang lalu," jelasnya.
Sekadar informasi, Sekutu Barat setuju untuk mengeluarkan Rusia dari sistem pembayaran global Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). SWIFT merupakan merupakan sistem pesan aman yang memfasilitasi pembayaran lintas batas yang cepat, membuat arus perdagangan internasional lancar.
Bank yang terhubung ke sistem SWIFT dan menjalin hubungan dengan bank lain dapat menggunakan pesan SWIFT untuk melakukan pembayaran. Sanksi tersebut termasuk membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung rubel.
Lihat Juga: 5 Fakta Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Danpaspampres yang Pernah Satu Angkatan dengan KSAU di AAU
(rca)
tulis komentar anda