Jenderal Dudung Perkenalkan Ambulans Roda Tiga TNI AD, Seperti Ini Penampakannya

Rabu, 02 Maret 2022 - 13:46 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengenalkan ambulans motor roda tiga sebelum Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD 2022 di Mabesad Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022). FOTO/MPI/REFI SANDI
JAKARTA - TNI Angkatan Darat menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) 2022 di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022). Sebelum acara dimulai, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengenalkan Ambulans TNI AD motor roda tiga.

Jenderal Dudung mengatakan, ambulans TNI AD merupakan sebuah bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya masyarakat di daerah terpencil. Nantinya, ambulans ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan.

"Karena selama ini banyak masyarakat yang ada di pelosok yang jauh dari jangkauan dari rumah sakit, pada saat mereka sakit atau ada hal emergency melahirkan dan sebagai, ini tidak terjangkau oleh tenaga kesehatan. Maka apapun yang menjadi kesulitan rakyat, TNI AD harus hadir di tengah-tengah mereka," kata Dudung kepada wartawan di Mabesad, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022).





"Inilah kita ciptakan ambulans bermotor yang nantinya akan kita tempatkan di masing-masing Koramil. Yang nantinya bisa menjangkau," ujarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Staf Korem 151/Binaya, Kolonel Inf Prabowo Setiaji mengatakan, pihaknya sudah membuat sekitar 20 unit ambulans TNI. "Rencana kami ke depan, bahwa kami akan membuat lagi rakitan sebanyak 15-20 lagi, ini adalah juga konsep dari Pangdam XVI Patimura," ujar Prabowo.

Prabowo menuturkan, nantinya sebanyak 20 unit ambulans TNI AD akan ditempatkan di wilayah Maluku. Sebab, ia menilai sarana dan prasarana kesehatan di wilayah tersebut masih terbilang susah. "Sarana dan prasarana kesehatan rumah sakit yang ada di Provinsi Maluku, baik itu di kota kemudian di daerah, itu sangat minim, sehingga menyebabkan angka kematian di sana sangat tinggi," ucapnya.

"Provinsi Maluku angka kematiannya cukup tinggi, kurang lebih 7% per tahun. Itu di tahun 2021, termasuk angka kedua tertinggi setelah Papua yaitu 8%," katanya.

(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More