Konflik Rusia-Ukraina, Ini Ramalan Prabowo tentang Perang Generasi Keenam
Senin, 28 Februari 2022 - 10:21 WIB
JAKARTA - Ketegangan geopolitik di Ukraina timur akhirnya pecah menjadi perang dahsyat. Rusia mengerahkan kekuatan militer penuh untuk memborbardir Ukraina. Serangan telah memasuki hari kelima dengan ratusan orang menjadi korban.
Perang fisik itu bukan satu-satunya terjadi di era modern. Paling mutakhir sebelum ini yaitu pertempuran di Afghanistan maupun Suriah. Pecahnya perang antara kelompok maupun negara pernah menjadi pandangan tersendiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo, seiring kecanggihan teknologi, dunia akan atau sedang menghadapi peperangan generasi keenam. Peperangan ini mensyaratkan penggunaan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI), satelit, dan robotik.
Kendati demikian, kehebatan teknologi itu tidak serta merta menghilangkan peperangan langsung secara fisik atau berhadap-hadapan. Dalam teori, pertempuran itu dikenal sebagai perang generasi pertama.
“Kita tidak bisa lagi sekadar membayangkan peperangan atau menghadapi musuh dengan bertemu secara langsung (face to face) di medan perang seperti pada zaman dahulu, meskipun hal tersebut saya yakini tetap kita hadapi dalam batas-batas tertentu,” ujar Prabowo dalam pengantar buku ‘Ekonomi Pertahanan: Menghadapi Perang Generasi Keenam’ karya Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, dikutip Senin (28/2/2022).
Sebelumnya Prabowo mematahkan argumen seorang Jenderal TNI Angkatan Darat yang menyebut Indonesia tidak akan mengalami perang dalam kurun waktu dekat. Penegasan itu berkaca pada pengalamannya semasa menjadi Taruna Akademi Militer.
Mantan Danjen Kopassus tersebut menceritakan, sehari sebelum pelantikan lulus Taruna, seorang jenderal dari Jakarta datang ke Lembah Tidar, Magelang. Di hadapan para Taruna, sang jenderal memberikan ceramah kepada para calon perwira.
Intinya, jenderal tersebut meminta para Taruna rajin belajar. Tidak hanya ilmu militer tetapi juga sosial politik dan lainnya. Ini karena Indonesia, ucap jenderal tadi, tidak akan perang dalam kurun waktu 25 tahun ke depan. Baca juga: Diperintahkan Putin Siaga Tinggi, Ini Rincian Pasukan Nuklir Rusia
“Dia bilang para calon perwira sekalian dalam analisa kami Indonesia tidak akan perang dalam 25 tahun yang akan datang. Karena itulah para taruna sekarang lebih baik belajar. Belajar sospol, belajar ini dan itu. Bener enggak itu? Tentang dwifungsi, pokoknya enggak akan ada perang. Itu saya inget Desember tahun 1974,” tutur Prabowo di acara podcast Deddy Corbuzier, belum lama ini.
Perang fisik itu bukan satu-satunya terjadi di era modern. Paling mutakhir sebelum ini yaitu pertempuran di Afghanistan maupun Suriah. Pecahnya perang antara kelompok maupun negara pernah menjadi pandangan tersendiri oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo, seiring kecanggihan teknologi, dunia akan atau sedang menghadapi peperangan generasi keenam. Peperangan ini mensyaratkan penggunaan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan (AI), satelit, dan robotik.
Kendati demikian, kehebatan teknologi itu tidak serta merta menghilangkan peperangan langsung secara fisik atau berhadap-hadapan. Dalam teori, pertempuran itu dikenal sebagai perang generasi pertama.
“Kita tidak bisa lagi sekadar membayangkan peperangan atau menghadapi musuh dengan bertemu secara langsung (face to face) di medan perang seperti pada zaman dahulu, meskipun hal tersebut saya yakini tetap kita hadapi dalam batas-batas tertentu,” ujar Prabowo dalam pengantar buku ‘Ekonomi Pertahanan: Menghadapi Perang Generasi Keenam’ karya Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, dikutip Senin (28/2/2022).
Sebelumnya Prabowo mematahkan argumen seorang Jenderal TNI Angkatan Darat yang menyebut Indonesia tidak akan mengalami perang dalam kurun waktu dekat. Penegasan itu berkaca pada pengalamannya semasa menjadi Taruna Akademi Militer.
Mantan Danjen Kopassus tersebut menceritakan, sehari sebelum pelantikan lulus Taruna, seorang jenderal dari Jakarta datang ke Lembah Tidar, Magelang. Di hadapan para Taruna, sang jenderal memberikan ceramah kepada para calon perwira.
Intinya, jenderal tersebut meminta para Taruna rajin belajar. Tidak hanya ilmu militer tetapi juga sosial politik dan lainnya. Ini karena Indonesia, ucap jenderal tadi, tidak akan perang dalam kurun waktu 25 tahun ke depan. Baca juga: Diperintahkan Putin Siaga Tinggi, Ini Rincian Pasukan Nuklir Rusia
“Dia bilang para calon perwira sekalian dalam analisa kami Indonesia tidak akan perang dalam 25 tahun yang akan datang. Karena itulah para taruna sekarang lebih baik belajar. Belajar sospol, belajar ini dan itu. Bener enggak itu? Tentang dwifungsi, pokoknya enggak akan ada perang. Itu saya inget Desember tahun 1974,” tutur Prabowo di acara podcast Deddy Corbuzier, belum lama ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda